Setelahagak nyasar-nyasar sedikit dan melewati jalan yang gelap dan berkelok-kelok, sampai di Bromo sekitar pukul 01.00 WIB.Parkir mobil, langsung banyak pedagang yang menawarkan topi, syal, masker, dsb. Harganya ternyata murah, bisa ditawar lagi. Karena portal masuk ke Bromo baru buka pukul 03.00, kita istirahat dulu deh di mobil. Kenapa di mobil?

Alhamdulillah, liburan sekolah bulan Juli kemarin, kami sekeluarga bisa berlibur ke Malang. Ini adalah pertama kalinya anak-anak menginjakkan kaki di Jawa Timur, jadi mereka sangat gembira. Apalagi kami sengaja naik kereta saat berangkat. Salah satu rencana kami adalah mengunjungi Gunung Bromo. Dari hasil bertanya kepada beberapa teman, hasil googling, akhirnya kami memutuskan untuk melihat matahari terbit di Bromo. Sebenarnya ini tidak direkomendasikan oleh teman saya, karena kami harus berangkat dini hari dari Malang, tempat kami menginap. Salah satu alternatif bisa menginap di daerah Bromo, tapi karena sudah telanjur booking hotel di Malang, kami memutuskan berangkat dari Malang. Dengan beberapa pertimbangan, juga melihat anak-anak kami yang memang sudah biasa bepergian jalan darat sejak mereka bayi, kami memutuskan ke Bromo dini hari untuk melihat matahari terbit. Saya lalu mencari travel untuk ke Bromo-nya. Ternyata ada banyak pilihan paket tour yang ditawarkan oleh travel lokal di sana. Saya juga mendapatkan rekomendasi dari pihak hotel. Ternyata travel yang sama pernah dipakai oleh teman saya yang lain, dan hasilnya memuaskan. Akhirnya kami mantap memilih tur rekomendasi hotel. Pada hari yang telah ditentukan, pukul kami dijemput di hotel oleh pihak travel. Saya sudah memasang alarm untuk bangun pukul dan ternyata tepat saya bangun, ada telepon dari resepsionis bahwa kami sudah dijemput. Untung saya sudah bersiap-siap pada malam harinya, sehingga saya cukup membangunkan anak pertama dan kedua kami untuk sikat gigi dan berganti baju saja. Untuk si bungsu, cukup saya kenakan jaket dan langsung saya gendong. Alhamdulillah si bungsu tidak rewel dan langsung pulas kembali. Perjalanan dari Malang ke Bromo memakan waktu kurang lebih 2 jam. Kakak Shafa dan Mas Hafiz langsung pindah tidur saja. Begitu juga Dek Reefa. Alhamdulillah karena masih minum ASI, kalau terbangun langsung saya susui, dan langsung terlelap lagi. Kami memakai mobil jenis Trooper. Sebenarnya pada awalnya suami tidak setuju, minta ganti Innova/APV, dan baru berganti jeep di Pananjakan, tempat kami akan melihat matahari terbit sebelum ke kawah Bromo. Tapi pihak travel menyarankan tetap memakai Trooper saja karena kondisi jalanan. Dan memang akhirnya kami lihat selama perjalanan tidak kami temukan jenis mobil pribadi, semua mobil yang menuju Bromo jenisnya jeep/trooper. Dalam perjalanan kami ke Penanjakan, tempat kami akan melihat matahari terbit, kami diberi tambahan seorang pemandu wisata bukan supirnya, yaitu mahasiswa jurusan pariwisata yang sedang kerja lapangan di travel tersebut. Pukul kami sampai di Penanjakan, setelah parkir kami menuju warung-warung yang ada di bagian bawah Pananjakan. Kami mendapatkan teh hangat untuk mengatasi dingin yang langsung terasa begitu kami turun dari mobil. Di warung-warung itu juga tersedia mie instan dan pisang goreng. Di sekitar warung-warung kopi ini, juga banyak warung suvernir, yang menjual jaket, syal, topi, dll. Bahkan ada persewaan jaket juga. Oh iya, kalau mau buang air kecil, di warung-warung ini juga ada toilet yang lumayan bersih.< Pukul kami berjalan menuju ke tempat melihat matahari terbit. Ada beberapa anak tangga menuju ke lokasi. Sampai di atas, kami melihat tempat duduk besi berjajar-jajar untuk melihat matahari terbit. Sayang di bagian paling depan, banyak orang berdiri, bahkan naik ke tembok pembatasnya untuk mengambil foto. Dari keadaan gelap gulita, lama-lama mulai terlihat semburat kuning jingga, matahari mulai muncul malu-malu, sampai akhirnya matahari bersinar terang, sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan buat anak-anak kami. Bagi saya dan suami, ini menjadi pengingat untuk lebih bersyukur atas semua karunia Allah yang tiada taranya ini. Sayang saat itu, awan dan kabut agak menutupi saat matahari mulai terbit, tapi tetap saja indah menurut kami. Dari Penanjakan, kami menuju ke kawah Bromo. Sebelumnya mobil kami melewati jalan setapak bukan jalan umum, kata supir kami, jalan ini menuju pemandangan negeri di atas awan. Sesampai di lokasi, ternyata benar-benar ada awan di dekat kami. Pemandangan negeri di atas awan itu maksudnya pemandangan tiga gunung yaitu Gunung Bathok, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo. Jalan menuju ke kawah Bromo berkelok-kelok menuruni perbukitan. Sayang jalanannya rusak parah, belum lagi kalau turun hujan, kondisi jalanan pasti makin parah. Tentu saja ini menjawab pertanyaan kami kenapa hanya mobil jenis jeep saja yang bisa melewatinya. Saya sempat membayangkan, andaikan jalanan menuju kawah Bromo ini bisa seperti kelokan 44 menuju Danau Maninjau di Sumatera Barat, pasti pariwisata Bromo akan lebih ramai. Setelah melewati kelokan yang panjang dan bergelombang, sampailah kami di bawah yaitu di padang pasirnya. Tidak berapa lama kami sampai di kawah Bromo. Dari tempat parkir kami menuju ke tanjakan tangga menuju kawah bisa berjalan kaki atau naik kuda. Biaya naik kuda sekali jalan Di tempat parkir juga banyak meja penjual kopi dan mie instan. Juga ada toilet yang lumayan bersih. Sayang anak-anak tidak ingin naik ke kawahnya, padahal kami ingin sekali mencobanya. Konon ada 200 tangga dari dasar ke atas kawah Bromo. Tapi kami mengikuti kemauan anak-anak. Setelah sarapan roti tawar yang kami dapatkan dari tur, ditambah mie rebus dan mie goreng, kami melanjutkan perjalanan ke padang Savana dan Pasir Berbisik. Duh hamparan rumput kering kekuningan di padang luas seperti ini, sungguh membuat hati ini senang. Reefa sangat puas berlarian di sini. Sayang sewaktu d isini, Kakak Shafa ketiduran di mobil. Sebetulnya masih ada 2 tempat yang ditawarkan yaitu ke air terjun Madakaripura dan Candi Singosari. Sewaktu menuju Candi Singosari ternyata semua anak-anak terlelap tidur, akhirnya kami memutuskan kembali ke Malang. Walaupun tidak semua tujuan tercapai, kami gembira dan senang melihat anak-anak bisa melihat dan merasakan petualangan yang dekat dengan alam. InsyaAllah makin menambah cinta tanah air dan lebih bersyukur atas semua karunia-Nya. Amiin. Tips melihat matahari terbit di Bromo Pastikan semua sudah disiapkan malam sebelumnya, baju hangat/jaket, syal, topi, sepatu dan kaos kaki wajib dipakai. Sebenarnya suhu di Bromo sewaktu matahari terbit itu seperti suhu pagi hari di Puncak, tapi memang sedikit lebih dingin. Untuk Mas Hafiz yang memang tidak tahan dingin, perlu jaket lebih tebal. Bawa bekal makanan/minuman secukupnya. Biasanya travel menyediakan menu sarapan pagi kami mendapatkan roti tawar isi beberapa variasi. Di setiap lokasi Penanjakan dan kawah Bromo banyak dijumpai penjual minuman hangat, gorengan dan mie instan. Siapkan kamera, beserta cadangan baterai kalau perlu, sayang kalau sampai tidak mengabadikan keindahan alam Bromo. Untuk anak yang suka mabuk, siapkan fisik dan obat yang diperlukan. Mengingat jalur yang berkelok dan rusak parah, perlu diperhatikan kondisi fisik anak-anak. Selamat berlibur!

Search Cerita Sex Dukun Ngentot Pasien. 3k views; Udah Hijab, Nafsu Banget Diajak Ngentot 74 Sebuah cerita dewasa mengenai seorang wanita yang berniat untuk melancarkan niatnya agar terpilih dalam pemilu calon legislatif di daerahnya Posts about cerita perselingkuhan hot written by adminblogs99 imam479·26 videos Dia sengaja datang ke Jawa Timur selain untuk menghadiri resepsi karibnya
Posted by GO! Explore on in informasi tips wisata bromo Wisata Gunung Bromo, Siapa yang belum pernah ke Bromo?, bagi para pencinta wisata alam Gunung Bromo adalah destinasi yang amat penting dikunjungi, setidaknya sekali seumur hidup. Memiliki panorama alam yang indah di Jawa Timur, Gunung Bromo menjadi spot sunrise terbaik di Indonesia. Nggak heran jika Kawasan Gunung Bromo tidak pernah sepi oleh pelancong, tidak saja pengunjung domestik Nusantara juga tidak sedikit dari Mancanegara. Beberapa hal penting yang perlu Anda catat, sebelum Anda berwisata di Gunung Bromo sebagai Bromo dari bahasa Sanskerta Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo, Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo di bawah pengelolaan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru 1 Rute dan Akses Menuju Gunung BromoJalur transportasi menuju Gunung Bromo tersedia banyak pilihan, Gunung Bromo berada di wilayah kabupaten yang berbeda, terdapat 4 pintu masuk dari Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang. Tapi jalur yang kerap dipergunakan sebagai perlintasan umum ada 3 jalur utama, dari Malang dan Surabaya - Tongas Probolinggo - Sukapura - Cemoro Lawang - Bromo 2 Surabaya - Pasuruan - Tosari - Wonokitri - Bromo 3 Malang - Tumpang - Gubugklakah - Ngadas - Jemplang - Bromo Menuju Bromo, Anda bisa pergunakan kendaraan umum, rute yang paling mudah untuk kendaraan umum adalah melalui Pasuruan atau Probolinggo. Sebaiknya tidak merencanakan sore atau malam jika menggunakan perjalanan dengan angkutan umum. Rute dari kota Malang lewat Gubugklakah menjadi favorit di kalangan wisatawan ketimbang melalui Surabaya-Probolinggo. Meski medannya cukup terjal, pemandangan alam yang tersaji di sini siap memanjakan kamu. Pasca Musim Penghujan di Gunung Bromo, semua akan kembali segar dan hijau, Anda akan mendapatkan panorama terbaik di Bromo awal musim kemarau, saat cerah dimalam hari gugusan bintang Bima Sakti atau Milky Way pun terlihat elok dengan peralatan khusus 2 Awal Musim Kemarau Adalah Panorama TerbaikKapanpun Bromo tetap Indah dan Cantik dengan Panoramanya, tetapi pasca musim penghujan suasana Bromo menjadi hijau kembali dengan kesuburan tanah pegunungan rumput dan perdu bertunas melapisi setiap kontur di kawasan Gunung Bromo. Sedangkan saat kering dominasi warna coklat meliputi lautan pasir Bromo dengan kesan berada di hamparan luas gurun pasir. Gunung Bromo memiliki dua versi yang berbeda saat kemarau atau musim hujan karena pengaruh Pilih Waktu Hari Biasa, Bukan Weekend atau Liburan PanjangBromo selalu ramai oleh kunjungan wisatawan baik lokal Nusantara maupun Mancanegara. Jika ingin lebih menikmati suasana Gunung Bromo lebih syahdu tanpa keramaian pengunjung sebaiknya memilih waktu hari biasa atau weekend, tapi bukan saat liburan panjang atau High Season saat Lebaran atau Natal dan Tahun laporan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS, selaku pengelola kawasan wisata alam di Bromo itu mencatat yang berkunjung ke Gunung Bromo dan Gunung Semeru selama libur Natal dan Tahun Baru sebanyak orang yang terhitung dalam sepekan atau seminggu. Suasana pengunjung saat menikmati Golden Sunrise di Puncak Pananjakan Bromo 4 Bromo Midnight atau MenginapKunjungan 12 Jam atau Satu Malam Menginap di Bromo, Sebelum wisata ke Gunung Bromo sangatlah bijak jika Anda juga merancang durasi atau lamanya waktu kunjungan, tentu semua berkaitan dengan budget yang harus dianggarkan selama di berwisata di Bromo. Bromo Midnight, wisata Bromo tanpa menginap. Berangkat saat tengah malam berburu sunrise di Pananjakan dan kembali siang hari setelah puas menikmati 6 spot populer selama di Gunung Bromo. Jika merencanakan menginap di sekitar Bromo banyak tersedia hotel dan penginapan yang menawarkan harga layanan berdasar fasilitas dari yang Hotel bintang hingga Homestay, rumah masyarakat Tengger yang disewakan sebagai rumah penginapan bagi wisatawan Baca Juga Penginapan Home Stay Murah selama Wisata Gunung Bromo5 Jasa Operator Wisata, Sewa Jeep Bromo atau Kelola MandiriWisata Gunung Bromo, dan seiiring dengan perkembangan teknologi informasi sudah tidak ada lagi yang bisa disembunyikan lagi informasi tentang Gunung Bromo dari perangkat mobile phone Anda. Semua informasi tentang Gunung Bromo saat ini lebih mudah diakses tanpa batasan dan ini memungkinkan Anda lebih leluasa mengelola wisata sendiri, bahkan tanpa jasa operator wisata atau sewa jeep Bromo. Sewa Jeep Bromo, Anda bisa mengelola sendiri wisata ke Gunung Bromo tanpa paket wisata dari operator Wisata Keluarga, dengan kendaraan pribadi sendiri Anda cukup datang ke Gunung Bromo, beli tiket masuk kawasan Bromo selanjutnya menuju 4 atau 6 spot populer di Bromo bisa dicapai dengan sewa Jeep Bromo atau trekking. Untuk keperluan makanan atau konsumsi tinggal go show di warung dan restauran di sepanjang Sewa Jeep, Naik Kuda atau Trekking menuju Kawah BromoMemasuki kawasan lautan pasir di Gunung Bromo, ijin masuk kendaraan hanya untuk roda dua dan Jeep Bromo sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pengelola kawasan Bromo TNBTS. Sementara kendaraan pribadi mobil kecil atau bis bisa di parkir di hotel atau rest area dan oper dengan sewa jeep bromo jika tidak bersedia jalan kaki atau trekking. Tidak wajib dan harus sewa jeep Bromo, jika Anda berencana menuju Kawah Bromo. Meski saat ini sudah jarang dan sedikit sekali khususnya pelancong Nusantara ke Kawah Bromo dan spot populer lainnya tanpa sewa jeep Bromo. Alternatif lainnya yang lebih sehat adalah trekking ke seluruh wilayah populer Bromo, atau pilihan lainnya dengan Kuda. Baca Juga Sewa Jeep Bromo dari Malang, Batu, Pasuruan atau Antisipasi Udara Dingin di BromoDengan ketinggian mdpl, Gunung Bromo memiliki suhu di bawah 10 derajat celcius. Jadi, buat kamu yang nggak biasa dingin, temperatur udara Bromo bisa jadi bumerang. Nah, untuk mengantisipasinya, kamu wajib membekali diri dengan jaket tebal, syal, sarung tangan hingga inhealer bagi yang memiliki asma. 8 Sebaiknya Sepatu, Jangan Sandal JepitTerkecuali Anda akan lebih banyak di kendaraan ketimbang berada di lautan pasir, Gunung Pananjakan atau Kawah Bromo, silahkan dengan tanpa sepatupun akan aman. Tetapi jika berencana akan banyak lakukan aktivitas diluar, sepatu boot atau trekking lebih aman, terlebih saat musim penghujan. Sepatu trekking, tidak saja melindungi kaki dari medan terjal, pasir dan batu tetapi juga berfungsi untuk menjaga hangatnya kaki dari suhu dingin Gunung Bromo. Kawah Gunung Bromo, trekking menuju kawah gunung Bromo perhatikan perlengkapan yang aman dan bekal air minum selama perjalanan. Kacamata, topi dan masker sangat berguna saat Anda berada di kawah Gunung Bromo. 9 Jangan Lupa Kacamata, Topi, Masker dan SunblokKawah Gunung Bromo yang masih aktif masih menyemburkan bau belerang yang menyengat. Bau belerang ini biasanya akan menyesakkan dada, terlebih jika Anda punya penyakit Asma harus lebih hati-hati. Upaya pencegahan baiknya bawalah masker atau buff. Fungsinya juga bisa untuk menyaring debu atau pasir yang berterbangan. Apalagi jika kamu berkunjung saat musim kemarau. Kacamata hitam, selain lebih keren dalam frame juga membantu mata saat terik dibawah matahari dan juga mengurangi sapuan pasir yang terbawa angin, sangat berguna saat kamu lagi di savana atau lautan pasir Bromo. Sedangkan Topi, kerpus atau balaclavabisa mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Pelan tapi pasti, kamu gak merasa berada langsung dengan terik matahari karena berada di ketinggian dengan hawa adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60% total berat badan. Wisata Bromo bareng Keluarga, ajak mereka khususnya anak-anak untuk mengenali potensi wisata alam Indonesia di Bromo 10 Bawa Bekal Makanan Ringan dan Air SecukupnyaKawasan wisata Gunung Bromo memang sudah dijejali banyak pedagang makanan. Mulai dari warung mie instan hingga kedai sate ayam, tinggal pilih! Tetapi, jika kamu ingin menghemat, silahkan mampir ke beberapa minimarket di kawasan Jemplang atau Sukapura. Bekali diri kamu, minimal dengan air mineral, roti sobek atau bubur instan buat menjaga stamina dan kekurangan cairan tubuh. Akhirnya sampailah di puncak kawah Bromo.Tak kuat bertahan lama di puncak karena asap belerang yang menyengat, akhirnya kami putuskan untuk kembali ke tempat dimana landrover berkumpul.Sesampainya di tempat parkir landrover, kami istirahat sejenak dan beberapa kali jeprat jepret sekitaran landrover di parkirkan. merupakan gunung yang sangat terkenal diberbagai negara dan pelosok negeri, sejak kecil aku sudah mendengar yang namanya gunung bromo, bahkan aku mempunyai topi yang bertuliskan dengan nama gunung bromo, dan saat ini mungkin banyak sekali yang pergi liburan kesana termasuk kamu yang baru saja datang dari sana dan menerima tugas untuk membuat surat pribadi bahasa inggris tentang liburan ke gunung bromo dan artinya maka kamu mencari gaya bahasa serta bagaimana sih membuat surat yang mencertitakan tentang liburan, tentu kamu yang baru saja mendengar surat tersebut maka harus mencari referensi di berbagai media internet sampai menemukan artikel yang kalian baca surat pribadi bahasa inggris tentang liburan ke gunung bromo dan artinyaCerita liburan ke gunung bromo dalam bahasa inggris dan terjemahannyaOn vacation here I took the time to go to Mount Bromo with my former classmate, where he did live in Probolinggo, the district which is so close to Mount Bromo, but had to travel several hours to get started the journey from Bondowoso district which is east of Probolinggo, after traveling almost 2 hours I arrived safely at my friend's house, he immediately offered food to fill an empty stomach, he said he had prepared it since I left Bondowoso in the God this stomach is starting to fill up and I am very grateful to my friend who has hosted me very majestically, we also talked about the lives and busy lives of each of us. Yes, that's how it will not escape the work and the girl we dream time later we were sleepy and started sleeping by ourselves, in the morning we woke up at 4 o'clock in the morning while praying the dawn prayer in the musholla that my friend had provided, until finally we were ready to go to Mount Bromo after 08 am we departed with a very relaxed trip, while enjoying the atmosphere in the city of Probolinggo we arrived at 11 am at the caldera of Mount Bromo, we bought tickets first and then entered the area of ​​Mount Bromo which is still captured this moment by taking selfies together, then we went up to the crater of Mount Bromo where stairs have been provided to climb it, oh yes, he said this ladder has love stories and myths below to listen to the story of the stairs on Mount BromoI haven't exercised for almost a few days so I'm out of breath and almost stopped because of lack of fluids and immediately I bought mineral water at a price of 10 thousand which the normal price is only 2000 to 3000 rupiah, yes I can understand because this is in a very far from civilization so naturally the price of mineral water to rise 5 is the main thing, why not spend money if someone finally gets sick, but spending 10 thousand can quench scenery on Mount Bromo is very beautiful and distinctive with a very wide sea of ​​sand, surrounded by mountains that are protective shields of Mount Bromo, especially when viewed from the top of Mount Bromo, the panorama presented is very soul-stirring, it feels like I've never been to a place like this contoh surat tentang perjalanan ke gunung bromo dalam bahasa inggris yang kami sertakan dengan terjemahannya dibawah surat kepada temanmu tentang rencanamu mengisi kegiatan liburan akhir semesterGunung bromoPada liburan kemari aku menyempatkan untuk pergi kegunung bromo bersama teman kelasku dulu, yang mana dia memang bertempat tinggal di probolinggo kabupaten yang begitu dekat dengan gunung bromo, namun harus menempuh beberapa jam perjalanan untuk bisa sampai memulai perjalanan dari kabupaten bondowoso yang berada disebelah timur probolinggo, setelah menempuh perjalanan yang hampir 2 jam akupun sampai dengan selamat dirumah temanku ini, langsung saja dia menawarkan makanan untuk mengisi perut yang kosong, katanya dia sudah menyiapkan sejak aku berangkat dari bondowoso sore perut ini sudah mulai kenyang dan aku sangat berterimakasih kepada temanku ini yang sudah menjamuku dengan sangat agung, kamipun mengobrol tentang kehidupan dan kesibukan dari kita masing-masing. ya begitulah tak akan luput dari pekerjaan dan cewek yang kami jadikan lama kemudian kamipun sudah mengantuk dan mulai tidur dengan sendirinya, pagi hari kami bangun tepat jam 4 shubuh sekalian sholat shubuh dimusholla yang telah disediakan oleh temanku ini, sampai akhirnya kami siap-siap untuk berangkat kegunung bromo setelah sarapan 08 pagi kami berangkat dengan perjalanan yang sangat santai, sambil menikmati atmosfer yang ada dikota probolinggo kamipun sampai pada pukul 11 siang di kaldera gunung bromo, kami membeli tiket terlebih dahulu lalu memasuki area gunung bromo yang masih aktiv mengabadikan momen ini dengan berfoto selfi bersama, kemudian kami naik kekawah gunung bromo yang sudah disediakan tangga untuk mendakinya, oh iya katanya tangga ini memiliki kisah-kisah percintaan dan mitos-mistis berikut ini untuk menyimak kisah tangga digunung hampir beberapa hari tidak olahraga sehingga nafas menjadi ngosngosan dan hampir saja dihendrasi karena kekurangan cairan dan langsung saja aku membeli air mineral dengan harga 10 ribu yang harga normalnya hanya 2000 sampai 3000 rupiah, ya aku dapat memaklumi karena hal ini berada ditempat yang sangat jauh dari peradaban sehingga wajar saja harga air mineral menjadi naik 5 adalah hal utama untuk apa tidak menghabiskan uang jika akhirnya ada yang sakit, namun dengan mengeluarkan uang yang besarnya 10 ribu sudah dapat melepas yang ada digunug bromo sangatlah indah dan khas dengan lautan pasir yang sangat luas, dikelilingi gunung yang menjadi tameng perlindungan gunung bromo, apalagi dilihat dari atas gunung bromo panorama yang disajikan sangatlah menggugah jiwa, rasanya tidak pernah ketempat seperti ini gunung bromo memang menjadi tempat liburan yang menjadi buruan wisatawan baik lokal dan luar negeri, beruntung dengan adanya gunung bromo, tempat tersebut menjadi terkenal sampai keseluruh artikel ini yang menceritakan disaat aku liburan kegunung bromo bersama teman kelasku, dengan gaya berceritan seperti yang aku tulis diatas, kalian bisa menggunakannya sebagai contoh yang sederhana saja, bisa juga dijadikan sebagai personal letter gunung bromo yang mungkin kami sukai saat kami akhiri artikel ini dengan ucapan terimakasih telah berkunjung dan membaca ya.
Halitu seketika mengingatkan saya akan manisnya memori liburan di bromo kala itu. Ah, rasanya sudah lama sekali. Januari 2015, berarti sudah hampir 4 tahun sejak liburan saya ke wisata gunung Bromo bareng Ayu, Andri, dan Evelyn. Tapi, masih terbayang jelas setiap sudut keindahannya. Cerita detil perjalanan wisata gunung bromo klik di sini
Cerita pengalaman pribadi liburan ke gunung bromo bahasa jawa ini merupakan kisah Tuti yang sengaja dituliskan dalam buku diari. Cerita cekak ini dituliskan menggunakan bahasa jawa ngoko sebagai salah satu usaha untuk mencatat peristiwa di dalam kehidupannya. Monggo sami kita simak critanipun ing ngandap menika. “Kenalake jenengku Tuti, aku nduweni kanca sing paling tak banggakan sing nduwe jeneng Dian” Liburan sekolah wis teka nanging aku lan kancaku isih bingung arep liburan neng ngendi, “libur sekolah enake neng ngendi ya?” Takon aku marang kancaku. Dheweke njawab “enake mlaku-mlaku lan nggoleki kahanan anyar”. “Iya aku ngerti, nanging neng ngendi?” Takonku meneh marang dheweke, banjur dheweke njawabe “Ya kaya ta menyang gunung utawa menyang kebon/alas ngunu” Kanthi rai serius lan akhire aku oleh ide kanggo liburan menyang panggon sing becik lan kahanane kawah sing linuwih. Mesti pamasaran ta aku arep neng ngendi? Waos Ugo Kumpulan Pawarta Ndinan Terbaru Esuke aku lan kancaku sing nduwe jeneng Dian kuwi nuju menyang panggon kuwi, nanging kancaku kuwi isih durung reti panggon tujuan sing arep dituju, kepeksa aku ora ngandhanekne dheweke dhisik. hehemmm… yen tembung wong zaman saiki sih kandhane SURPRISE, sakwise meh nganti menyang panggon tujuan aku ngandhanekne jeneng panggon wisata sing tak tuju kuwi, kanthi rai seneng dheweke pitakon marang aku“panggon apa iki? Becik banget pemandangane lan udarane sejuk banget”. Aku kanthi bangga aku njawabe “Iki panggon sing tak ngen-ngen sajroning iki yaiku gunung Bromo” Ana buku ugo ditulisake pengalaman pribadi liburan ke gunung bromo bahasa jawa yen Kahanan alam sing becik, dalanan sing menggok-menggok, mawa udarane sing sejuk banget nggawe aku milih liburan menyang kene iki. Kanthi numpak montor aku lan Dina banjur anyak munggah menyang gunung bromo kesebut. Waos Ugo Cerita Cekak Bahasa Jawa Katresnan Sakwise sak jam kapungkur akhire nganti uga neng puncak Bromo, aku lan Dina banjur mudhun menyang padang pasir sing amba neng sekitar gunung Bromo, kanthi sethithik kendala yaiku ban montor sing sethithik kepleset mawa keblekok ngliwati padang pasir kesebut nanging semangat ku akhire nganti uga neng panggon parkir sing panggone tepat ana ing ngisor gunung Bromo Kanthi rasa ora sabar aku ro Dina banjur markirke montor, banjur mlayu menyang undak-undakan sing dihubungna sikil gunung bromo kanthi puncak Bromo Sakwise sekitar kurang luwih 10 menit munggahi undak-undakan kuwi akhire tekan neng puncak gunung Bromo, mung tembung sing terlintas neng benak kami yaiku “Bromo Apik Bangetttt” Ya tembung kuwi sing tak pikirke sanganti neng puncak Bromo kesebut, saka puncak kuwi aku lan Dian ndeleng pemandangan sing becik lan alami. Mawa aku uga bisa ndeleng apa sing ana neng sikil Bromo saka kene conthone kaya wong sing nunggang jaran utawa suku Tengger, banjur aku uga ndeleng montor sing tak parkir neng ngisor. Mangkene cerita pengalaman pribadi liburan ke gunung bromo bahasa jawa yang dituliskan oleh Tuti di dalam buku diary nya. Semoga bermanfaat. Advertisement
Padahalawal bulan udah ke Malang dan main ke bromo (yang belum baca ceritanya bisa baca di Cerita liburan ke gunung bromo dengan waktu Singkat dan Murah) tapi ga papa, soalnya jarang. Diluar whislist, diluar rencana, diluar main ke Lombok cuma 1 minggu sebelum keberangkatan dan bodohnya ku IYA kan ajakan itu, hufftt
Udah lama juga gak buat tulisan tentang liburan gini, terakhir liburan tahun 2019 ini sebenernya ke DCF 2019 dan belum sempet nulis juga. Tapi, kalau ditulis sebenernya menarik sih disana temenku kesurupan dan banyak kejadian kejadian ajaib waktu DCF 2019 kemaren. Kapan kapan deh ya kalau sempet nulis pasti ku tulis, sekarang cerita ke Bromo dulu, yang dari dulu pengen banget ke gunung bromo ini. Kali ini aku mau berbagi cerita, tips and trik atau apalah itu namanya buat pergi ke bromo dengan low budget atau bisa juga ke bromo sendirian dengan budget minimum ke Bromo sendiri? emang bisa? emang ga mahal? abis berapa kesana sendiri? ga takut nyasar? ga takut ilang?Ya mungkin beberapa dari kamu ada yang bertanya seperti itu Tulisan kali ini mau aku urutin kronologi perjalanannya dari Cilacap beserta estimasi waktu dan biaya nya ya karna aku dari cilacap makanya dimulai dari sini Cilacap – Malang aku pakai kereta Malabar dengan harga tiket 220 ribu, sebernernya ada sih seharga 120rb sudah sampai malang tapi pas kebetulan kemaren sudah penuh jadi harus beli yang 220rb, aku ambil jam yang berangkat dari stasiun maos jam 2 pagi dan sampai di stasiun malang jam setengah 12 siang, lumayan lama dan pegel leher duduk dikereta sekitar 9 jam Apalagi kalau kamu perjanan seorang diri, terasa banget jenuhnya tanpa temen ngobrol. Nah, disinilah Keramahan sebagai solo traveller terasah, kalau emang kamu tipe orang yang friendly, yang mudah akrab sama orang mungkin kalian ga akan terasa jenuh, kamu bisa ajak ngobrol tetangga sebelah kursi atau depan kursi untuk membunuh waktu selama perjalanan Tapi beda cerita kalau kamu tipe orang yang pendiam, orang yang ga mudah akrab sama orang baru. pasti perjalanan di dalam kereta terasa lama banget, dan pasti ga ada cara lain selain tidur dan main hape tidur lagi dan main hape lagi, gitu terus sampe keretanya sampe tujuan Kerata Malabar sampai stasiun Malang sekitar jam , setelah sampai stasiun langsung jalan ke seberang stasiun ada semacam food corner, isinya kuliner semua sepanjang jalan, ada ayam, ikan, pete, soto, bakso dll pokoknya makanan apa aja disitu ada semua, setelah selesai makan kita langsung cari persewaan motor, disini kebanyakan ga bisa setengah hari, dan dengan terpaksanya kita pakai motor cuma 12 jam tapi harus bayar full 24 jam Nah, setelah dapet motor kamu bisa main main dulu di kota malang atau mau ke kota batu juga bisa sekitar 45 menit perjalanan dari stasiun malang sambil nunggu jemputan open trip jeep bromo yang udah janjian penjemputan di stasiun malang. Oiya, sebelunya aku udah booking open trip bromo nya sebelum berangkat ke malang, tarifnya 250rb per orang dan itu udah free penjemputan sampai pengantaran kembali ke tempat dan sudah termasuk tiket masuk ke Taman Nasional Bromo Tengger.. Jadi ya sambil nunggu main dulu ke alun alun atau ke malang night paradise atau yang lainnya tapi jangan lupa buat balik lagi ke stasiun buat penjemputan trip ke bromo balikin motornya, oiya ini titik penjemputan bisa juga di hotel atau di penginapan dll ya, kalau masih di malang kota ga ada biaya tambahan loh Penjemputan trip ke bromo ini enak banget sih, kalau aku kemaren cari di instagram di bromo_alvis , dari stasiun menuju ke basecampnya dijemput pakai avanza sekitar jam 12 malem di jemput dan sampai di basecamp sekitar jam 1 malem, nah disini paling cuma nunggu semuanya kumpul sih paling nunggu sekitar 20 menit terus kita disuruh naik jeep yang sudah dibagi oleh tour guidenya masing masing jeep diisi maksimal 6 orang, tapi kebetulan kemaren cuma diisi 4 orang di 1 jeep, jadi lega banget kemaren Pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Lanjut dari basecamp bromo_alvis , jam 1 pagi kita udah naik jeep menuju ke Penanjakan 1 sunrise view yang ajib banget emang viewnya, disini kalau jeep nya berangkat kesiangan biasanya ga dapet tempat parkir diatas dan kita harus jalan kaki lagi menuju puncaknya, kebetulan kemaren berangkat jam 1 sampai penanjakan 1 ini jam 3 pagi, belum ada jeep yang parkir disini, jeep kita parkir tepat di bawah sunrise view, jadi cuma jalan naik sekitar 5 menit udah sampai puncak sunrise viewnya, oiya disini cukup dingin yang bikin ga kuat sebenernya kecepatan anginnya, semacam suara pesawat kalau di bayangin mah, kalau kamu ga percaya diri sama jaket yang kamu pake, di warung warung ada penyewaan jaket cuma 5000 perjaket, jadi kalau emang pesimis sama jaket sendiri sih mending sewa jaket aja di bawah sini, kalau sama bapak2 yang nawar nawarin bisa kasih harga 10rb, kalau udh di puncak juga ada yang nawarin harganya bisa sampai 20rb , lumayan kan? jadi kalau mau sewa jaket mending di warung warung nya biar murah Spot view cakep dibawah tower ini, Kalau mau naik ke puncak di disarankan sekitar jam setengah 5, atau kira kira jam 5 udah dipuncak yaa, kalau kecepeten naiknya nanti kedinginan diatas, nah biar dapet foto bagus agak siangan dikit sekitar jam setengah 6 geser ke kanan sedikit, disitu ada tangga menuju ke bawah, nah di spot itu view nya bagus sih, background nya gunung bromo langsung. Biasanya jam 6 udah disuruh turun sama supir jeep nya, soalnya kalau agak siang perjalanan ke puncaknya badai angin yang bawa pasir pasir, jadi ya gitu deh, kayak disiram pasir kalau pas lagi badai, jadi usahain jam 6 udah di jeep lagi yaa Btw, ga kerasa udah panjang banget ya tulisannya, jadi dipotong jadi halaman lain di sini -> Cerita liburan ke gunung bromo dengan waktu Singkat dan Murah – Part 2
WisataGunung Bromo - Paket Wisata Bromo dari Surabaya / Malang merupakan salah satu Objek Wisata yang sangat terkenal di Jawa Timur, Liburan ke Gunung Bromo sangat diminati oleh berbagai kalangan di penjuru dunia karena keindahan panorama yang sangat eksotis dan mempesona dengan keunikannya yaitu Gunung Bromo ini dikelilingi hamparan pasir detikTravel Community - Mentari pagi dan pemandangan khas gunung membuat Bromo tak pernah kehabisan wisatawan yang ingin menikmati keindahannya. 3 Hari liburan ke sana benar-benar menjadikan liburan yang tak terlupakan. Pengalaman pertama yang tidak bisa dilupakan begitu saja saat traveling ke Bromo. Berawal dari obrolan-obrolan iseng bersama Mbak Wening di Facebook, tentang acara mengisi waktu luang saat weekend untuk mengusir rasa penat di kantor. Saya iseng mengikuti saran buat backpackeran pada pertengahan Juni tahun dan Mbak Wening mencoba mengajak teman yaitu si Mas Wawa dan Melly. Kamipun sepakat, weekend dan backpackeran pada tanggal 22-24 Juni 2012 ke Gunung Bromo. Ini pengalaman pertama saya bersama teman-teman saya pergi ke Bromo dan pertama kali juga saya ke sana. Dalam hati saya berkata "Sumpah, nggak sabar untuk cepat-cepat sampai ke Bromo".Sebelum berlanjut ceritanya, kita lihat sejarahnya Gunung Bromo Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yakni Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu. Gunung ini adalah gunung berapi yang masih aktif dan sebagai obyek wisata terkenal di Jatim. Bromo yang mempunyai ketinggian mdpl itu berada di empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter utara-selatan dan sekitar 600 meter timur-barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo, demikian dikutip dari merasa yakin dan teman-teman saya juga merasa setuju, kamipun memulai dengan mencari data-data, biaya, rute perjalanan, cerita-cerita para backpacker yang sudah lebih dahulu menaklukan Gunung Bromo dan transportasi yang akan memudahkan kita untuk backpack ke Bromo. Maklum sih baru pertama kali ke sana begitupun ketiga teman data yang sudah kami kumpulkan. Semoga membantu perjalanan kami menuju Gunung Bromo. Waktu begitu lama ketika saya melihat kalender yang baru tanggal 21 Juni 2012. Saya sudah tidak sabar untuk secepatnya menuju Bromo begitupun ketiga keadaan uang di dompet dan di ATM amat sangat minimalis saya tetap bertekad untuk berangkat bersama teman-teman saya. Alhamdulilah! Kamis itu uang makan keluar dan jumlahnya lumayan untuk menambah acara jalan-jalan ke-1Hari berganti menjadi Jumat, 22 Juni 2012 meski harus masuk kerja dengan aktivitas seperti biasa yaitu senam pagi, bola voli dan kemudian dilanjutkan dengan bulutangkis. Ingin rasanya cepat-cepat pulang kantor dan bersiap untuk melakukan perjalanan menuju pulang di mana waktu yang saya tunggu. Saya dan Mas Wawa sepakat berangkat pukul WIB, malam dari kosan dan janjian dengan teman-teman yang lainnya di Terminal Bus Giwangan, menunjukkan pukul WIB, sayapun sudah siap untuk berangkat menuju Bromo. Saya menunggu kabar dari Mas Wawa dan kabar dari yang lainnya. Kemudian saya mendapat kabar dari Mbak Wening bahwa dia berangkat menuju Terminal Giwangan, Yogyakarta. Saya bersama Mas Wawa memaju kencang motor supaya cepat sampe ke Terminal di Terminal Giwangan, motor kami parkirkan di tempat penitipan motor. Biaya penitipan motor 3 hari sebesar Rp Setelah memarkirkan motornya Mas Wawa kamipun kemudian mencari tempat yang sudah ditentukan sebagai tempat bertemu dengan kawan yang lainnya. Berhubung saya dan Mas Wawa tidak pernah sama sekali ke terminal menggunakan insting pencarian ke ruang tunggu lantai 2. Kami bertemu dengan Melly. Suasana ruang tunggu terminal amat sepi padahal jam baru menunjukkan pukul WIB. Suasana sepi menemani saya, Mas Wawa dan Melly. Kami menunggu Mbak Wening yang ternyata masih dalam perjalanan dengan seseorang yang WIB Mbak Wening, datang dan kamipun segera mencari bus malam cepat untuk menuju Surabaya. Kami memutuskan untuk naik bis malam patas 'Eka' dengan tarif Rp per orang. Meski mendapat tempat duduk agak di bagian belakang, kami berempat menikmati perjalanan menuju Surabaya yaitu Terminal Purabaya, tepat keberangkatan kami pukul WIB. Supir bis mengemudikan bisnya dengan perjalanan, kami berempat meski merasa capek setelah melakukan aktivitas perkantoran. Kami masih saja sempat bersenda gurau hingga tak disangka kamipun ke-2Tersadar dari tidur waktu sudah menunjukkan pukul WIB kami berhenti sejenak di daerah RM Duta Ngawi, Jawa Timur. Saya memilih makan soto ayam bersama Mbak Wening dan Mas Wawa, Melly, mereka memilih makan nasi rawon. Kami melanjutkan keberangkatan menuju Surabaya kembali tepat pukul WIB dengan kondisi perut sudah terisi makan saya melanjutkan tidur saya dan berharap cepat sampai ke Terminal Purabaya, Surabaya. Tepat pukul WIB dini hari, kami sampai di lekas mencari toilet dan mushala untuk segera melanjutkan perjalanan menuju Probolinggo. Kami menaiki bis Jawa Indah dengan tarif Rp per orang. Meski bisnya tidak ada AC tapi lumayan bagus, terlihat seperti bis menuju Terminal Bayu Angga, Probolinggo, Jawa Timur ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam. Perjalanan kali ini berbeda dengan semalam karena dengan bis ini lumayan agak telat karena menunggu penumpang hingga penuh. Tapi tidak apalah yang penting cepat sampai ke dan kiri jalan dipenuhi dengan pemandangan. Kita juga bisa melihat saat di daerah Sidoarjo, Jawa timur yaitu benteng Lumpur Lapindo dengan banyak tulisan kekecewaan terhadap pemerintah atau sindiran-sindiran akan keberadaan dan tindak lanjut permasalahan dari Lapindo. Semoga masalahnya akan segera selesai dan tuntas kemudian tidak ada pihak yang dirugikan. perjalanan kamipun sampai ke Terminal Bis Bayu Angga, Probolinggo. Kondisi cuaca dan udara sejuk. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo yang harus dilalui menggunakan Elf/ kami hanya berempat, kamipun dikenalkan dengan seorang wisatawan asing asal Italia yaitu Malvina yang juga akan menuju ke Bromo. Dia sudah menunggu kawan untuk naik Elf menuju Bromo dari pukul Mobil Elf menuju Bromo hingga ke penginapan yang akan kami tuju sekitar Rp per orang karena kekurangan jumlah penumpang yang diharuskan 8 orang, jadi mau tidak mau kami mengikuti harga setelah bernego bersama sopir Elf itu. Dalam hati saya berkata "Memangnya kuat ya? Semoga lancar-lancar saja".Sembari menunggu Bison milik Pak Maksum siap untuk berangkat, kamipun menunggu dengan sarapan yaitu bekal kami yang sudah kami bawa dari Yogyakarta. Kami sempat berfoto bersama Malvina dan kami senang berkenalan dengannya karena dia lumayan pukul WIB kami bersama Malvina berangkat menuju Bromo yaitu daerah Cemoro Lawang. Di sepanjang jalan menuju Cemoro Lawang, kami disuguhkan dengan pemandangan pegunungan di daerah Bromo. Perjalanan menuju Cemoro Lawang, Bromo kurang lebih 1 jam lebih dengan rute perjalanan yang sangat berkelok-kelok dan lumayan amat demikian, perasaan terobati dengan keindahan pemandangan sepanjang perjalanan menuju Cemoro Lawang. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata yang bisa melukiskan betapa indahnya ciptaan tak menyesal dan tak menyangka bisa hampir sampai ke Bromo. Suasana di dalam Elf/Bison itu sangat menyenangkan meski agak bergoyang-goyang dan agak membuat pusing tapi karena dinikmati jadinya hanya berlima di dalam ELF/Bison kami merasakan kesenangan. Kira-kira setengah jam kamipun tiba di daerah Cemoro Lawang dan menginap di penginapan yang kami sudah sepakati yaitu Homestay Tengger pukul WIB dan setelah bernego ria dengan pemilik homestay tersebut, kami memasuki kamar yang lumayan bagus dan suasananya enak untuk beristirahat. Tarif kamar Rp jadi harga kamar per orangnya Rp Udara pegunungan itu sangat sejuk dan indah meski temanku pada kedinginan tapi dinikmati kami beristirahat dan obrolan kami mengenai aktivitas apa yang akan dilakukan setelah itu. Kami bergegas mencari informasi untuk kegitan yang akan kita lakukan esok saat melihat matahari terbit dan ke puncak mencari info di perkumpulan Jeep Bromo dan menanyakan harga menyewa Jeep serta rute untuk melihat matahari terbit dan ke puncak Bromo. Kami menyewa Jeep yang harganya Rp per Jeep. Berhubung kami hanya ingin melihat matahari terbit dan ke penanjakan satu saja. Karena kalo ada penambahan ke Padang Savana dan Pasir Berbisik kami harus menambah biaya sekitar Rp kamipun jalan-jalan di sekitar tempat menginap kami. Kami merasa terpesona melihat pemandangan di sekitar kami. Syukurlah, ada sebuah tempat untuk nongkrong dan melihat indahnya Gunung Bromo dari Cafe Cemara merasa tidak menyangka bisa sedekat itu dengan Gunung Bromo. Saya tidak lupa mengambil foto dan benar-benar merasa bahagia bisa melihat Gunung Bromo dari sisi pukul WIB, saya dan teman-teman makan di warung makan yang ada di dekat penginapan. Berhubung lapar, saya memesan nasi goreng dan minum kopi hangat, harganya sekitar Rp Setelah merasa kenyang, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat menunggu sunset di tempat tadi siang kami nongkrong. Semoga saja tidak diusir sama pemilik cafe badan capek dan letih, kami masih sempat bercanda di penginapan. Tepat pukul WIB, kami siap-siap untuk melihat sunset. Meski badan merasa kedinginan saya paksakan untuk mandi dan ternyata airnya dingin sekali membuat badan ini segar tetapi menggigil merasa udara sore itu belum terasa dingin karena sudah terbiasa berada di kondisi udara dingin. Saya dan teman-teman saya berangkat menuju Cafe Cemara Indah yang berjarak 10 menitan berjalan kaki dari sesampainya di Cafe Cemara Indah, sudah banyak wisatawan baik asing maupun domsetik yang bersiap dengan kamera DSLR. Saya hanya siap dengan kamera di ponsel saya saja. Ya lumayan hasil jepretannya, tidak jauh beda juga sama kamera yang bagus sama kamera DSLR teman saja hasilnya. Lumayan bisa mengabadikan saat sunset meski dengan kamera ponsel seadanya. Setelah itu saya bersama teman-teman saya kembali ke penginapan yang sudah puas dengan pemandangan sunset pertama kali di berganti malam, dan kamipun merasa lapar dan mencari tempat makan yang terdekat dengan penginapan kami. Ternyata ada juga warung bubur kacang hijau seperti yang ada di Yogyakarta. Kami masuk ke sana dan memesan memesan indomie telor dan teh hangat dengan harga Rp Suasana di warung makan itu sangat bersahabat karena warga sedang asik bernyayi dan bersenda merasa kenyang kamipun bergegas menuju penginapan karena sudah mengantuk. Sesampainya ke penginapan, saya mengisi batrei ponsel saya karena persiapan besok pagi menuju Pananjakan 1 untuk melihat matahari WIB, baterai ponsel penuh dan saya bergegas untuk menyusul teman saya yang sudah tertidur pulas. Saya belum merasa dingin sekali, saya putuskan hanya memakai selimut saja karena melihat teman-teman saya yang sudah dirangkap 4 dan masih ke-3Memasuki pagi hari di Bromo itu rasanya benar-benar sejuk, berbeda dengan kota-kota besar yang udaranya sudah tercemar dengan polusi. Pukul WIB, kami dibangunkan oleh supir Jeep yang telah dijanjikan untuk menjemput kami menuju Penanjakan 1 melihat matahari perjalanan menuju Pananjakan 1 lumayan curam dan merasakan terjal untuk mencapai Pananjakan 1. Akhirnya kami sampai di Pananjakan 1 dan sudah terlihat banyak sekali orang-orang yang sudah berkumpul di keindahan Gunung Bromo ketika sunrise itu sangatlah menakjubkan. Tidak menyesal bisa melihat sunrise dari Bromo. Setelah merasa puas dengan pemandangan dan keindahan sunrise di Pananjakan 1, kami melanjutkan perjalanan menuju Kawah Gunung Bromo yang sangat saya pukul WIB, kami sampai di parkiran Jeep di dekat kawah Gunung Bromo. Kami memulai penanjakan ke atas kawah tersebut. Meski sudah pesimis namun dinikmati saja karena sudah sejauh ini saya sampai ke sini dan tak mungkin tidak sampai ke kawah Gunung sudah menggebu-gebu di benak saya ingin mencapai puncak kawah Bromo bersama teman saya. Ternyata satu dari teman saya tidak kuat melanjutkan saya, Mbak wening dan Mas Wawa yang ingin sekali menuju ke Puncak. Penuh perjuangan dan istirahat juga karena terjal sekali medannya yang bercampur angin dan debu dari pasir-pasir bekas letusan lelah dan mungkin saya tidak kuat namun saling menguatkan satu sama lain di antara kami bertiga pejuang yang masih bertahan untuk mencapai puncak. Alhasil, saya, Mbak Wening dan Mas Wawa sampai di puncak. Rute yang telah kami lewati, debu yang bertebaran di mana-mana dan kelelahan kemudian dehidrasi membuat kami tak menyangka bisa sampai di bertiga tidak menyangka bisa sampai di puncak kawah tersebut dan merasa mendapatkan kepuasan. Bisa melihat kawah itu dari dekat itu merupakan kepuasan untuk diri saya yang pertama kali menginjakkan kaki saya ke Gunung Bromo bersama teman-teman sekali bisa sampai di puncak sana tepat pukul WIB. Setelah puas menikmati keindahan pemandangan dari puncak itu, kami bertiga memutuskan untuk turun meski dalam hati kami bertiga malas untuk turun ke bawah dan masih dengan langkah yang berat meninggalkan puncak itu rasanya ingin terus berada di atas puncak. Tak lupa kami bertiga mengabadikan foto sesampainya di pertengahan jalan turun dengan meminta bantuan wisatawan juga yang sedang menikmati kawah mencapai, di bawah kami menemui teman kami yang tadi tidak mampu ke puncak. Kemudian kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dan bersiap pulang ke Yogyakarta. Sesampainya di penginapan, kira-kira pukul WIB kami ditawari untuk menyewa mobil saja turun ke Terminal Bayu per orang Rp dengan mobil lumayan bagus dibandingkan ketika naik Bison yaitu menyewa Avanza bersama kedua wisatawan asing berasal dari Prancis. Perjalanan pulang menuju Terminal Bayu Angga sangat berat karena masih betah berada di sini, dari mulai penduduk asli Bromo yaitu Suku Tengger yang benar-benar ramah dan di Terminal Bayu Angga, Probolinggo kami memilih bis Ladju untuk menuju Terminal Purabaya, Surabaya. Tarif bis tersebut lebih murah yaitu Rp per orang sampai Surabaya. Sesampainya di Terminal Purabaya, kami beristirahat sejenak untuk makan dan persiapan rute perjalanan menuju makan soto ayam dan es teh manis seharga Rp Perjalanan menuju Yogyakarta kami menggunakan bis patas Mira seharga Rp per orang. Perjalanan dengan bis ini lumayan lebih lama dibandingkan dengan bis Eka dan tidak berhenti makan di Ngawi, Jawa Timur karena langsung menuju Yogyakarta dan tidak berhenti di RM Duta seperti bis pukul WIB kami sampai di Terminal Giwangan, Yogyakarta. Sebenarnya masih panjang lagi ceritanya, karena saya sudah bingung bagaimana menggambarkan keindahan dan perasaan saya di perjalanan menuju Gunung Bromo dan kembali ke kostan tercinta di Motor 3 hari dengan tarif Rp malam Patas Eka dengan tarif Rp per orangBis Jawa Indah dengan tarif Rp per orangSewa mobil ELF/Bison Rp per orangHomestay Tengger Permai Rp per kamar atau Rp per orangSewa Jeep Rp atau per orangNasi goreng dan minum kopi hangat sekitar Rp telor dan teh hangat dengan harga Rp mobil Avanza Rp per orangBis Ekonomi 'Ladju' per orangMakan soto ayam dan es teh manis Rp Patas Mira Rp per orangJadi total pengeluaran Rp belum termasuk camilan dan bekal dari Yogyakarta. Semoga bermanfaat dan happy holiday!

CERITALIBURAN SEKOLAH KE GUNUNG BROMO PERCAYAKAN PERJALANAN WISATA BROMO ANDA PADA KAMI Akcaya Tour & Travel menyediakan Paket Wisata Bromo Jatim Park Malang Batu Taman Safari Tour dengan Pelayanan dan Fasilitas terbaik di Kota Malang.Jika anda sudah ada rencana jalan-jalan & liburan disini, kami akan memberikan info yang mungkin bermanfaat untuk anda.

Siapa yang tidak bahagia saat keinginan hati yang sudah lama terpendam akhirnya Allah jawab lewat suami tercinta. Yaps, sudah lama sekali saya berkeinginan untuk menikmati keindahan alam Gunung Bromo, eh kemarin bulan januari tiba-tiba suami ngajakin pergi kesana bareng teman-teman kantornya. Mata saya pun langsung berbinar mendengar ajakan ini, tanpa pikir panjang, langsung kuiyakan ajakan suami hehe. Sebenarnya ke Bromo menjadi salah satu roadtrip kita waktu itu. Dari sekian obyek wisata yang kami kunjungi, Bromo menjadi trip yang paling menantang bagi kami karena kami membawa bayi berusia 10 bulan dan balita berusia 3 tahun 3 bulan. Yang paling kami khawatirkan saat itu adalah suhu di Bromo kadang bisa ekstrim hingga suhu minu, suhu tersebut tentunya kurang bersahabat dengan anak-anak. Apalagi rencana awal, kami nyampe sana dini hari, lalu mendaki dan bisa lihat sunrise. Duh nggak kebayang dinginnya kaya gimana . Saya juga sempat ragu, mau ikut mendaki dengan membawa si kecil atau tidak karena karena takut nanti membahayakan si kecil yang berusia 10 bulan. Alhamdulillah setelah mempertimbangkan satu dan lain hal terutama karena cuaca paa pekan tersebut tergolong ekstrim dan banyaknya anak-anak, jadwal perjalananpun diubah. Rencana awal yang rencananya berangkat hari jum'at siang tanggal 27 januari setelah shalat jum'at, diubah menjadi jum'at malam habis halat isya. Rombongan kami berangkat menggunakan bus ukuran sedang. Kami berangkat dari Semarang pukul nyampe resat area Malang tempat transit subuh pukul Setelah Sholat Subuh, kita bersiap-siap menuju Bromo menggunakan Hardtop tertutup. Mulailah kami melapisi pakaian kami dengan jaket tebal, menutup kepala menggunakan topi khusus yang sampai menutupi telinga, memakai sarung tangan, kaos kaki plus sepatu terutama untuk si baby. Oh iya supaya perjalanan nyaman dari Semarang-Malang ataupun sebaliknya, saya menyewa car seat untuk bayi saya, sehingga ibu dan bayi saya bisa sama-sama nyaman. Ngga kebayang kalau ngga bawa car seat ini, saya akan memangkunya selama berjam jam. Belum lagi kalau saya ngantuk, malah bahaya, si bayi bisa ngga terasa terjatuh, naudzubillah. Setelah siap semuanya, sekitar pukul kami berangkat dari meeting point menuju Bromo. Perjalanan menuju sana sekitar 1,5 jam-an. Medan yang berkelok, menanjak, sempit dan curam cukup membuat jantung ini dag dig dug ngga karuan. Jadi saya sarankan, kalau mau ke Bromo yaa pakai kendaraan khusus kaya hardtop ini dengan supir yang sudah tahu medan tentunya. Banyak kok yang memfasilitasi jasa sewa ini di sini. Jangan nekad bawa kendaraan sendiri, nyetir sendiri kalau belum tahu medan ya. Tapi kebijakan setempat, hanya mobil hartop atau jeep yang tergabung dalam paguyuban yang boleh lewat dan melintas ke kawasan bromo. Semakin jauh hardtop melaju menaiki dataran yang semakin tinggi, makin terasa banget hawa dingin yang semakin menusuk tulang. Anak balita saya yang tadinya tidak mau memakai jaket pun akhirnya mengeluh "mi...dingin..brr". "Dipake jaketnya to nduk, dari tadi juga sudah ummi suruh pake jaket". Eh tetap saja dia ngga mau pake, hiks. Memang umur-umur segitu, lagi masa-masanya nggak bisa dibilangin, keras memegang prinsip hehe. Sepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah, serba hijau dimana-mana, benar-benar masih asri alami, ya iyalah namanya juga di gunung hehe. Cocok buat kamu-kamu yang hidup di kota yang ingin menghirup udara bersih dan menyegarkan. Puncak keindahan itu terasa ketika tiba-tiba sopir menepikan hardtopnya dan membuka pintu hardtop. MasyaAllah ini indah sekali, kulihat gunungan-gunungan kecil yang sangat indah yang ditumbuhi rerumputan khas pegunungan, seolah-olah membawa kami berasa masuk film teletubies. Ternyata oh ternyata ini yang dinamakan Bukit Teletubies. Pantas saja masyarakat suku tengger menamainya Bukit Teletubies, ternyata memang bentuknya mirip Bukit Teletubies yang ada di film Teletubies . Rombongan kami yang tersebar dalam enam hardtop pun turun, lalu mengabadikan setiap sudut keindahan yang ada di sini. Dinginnya udara sekitar bukit yang semakin menusuk tulang, tidak kami hiraukan demi mengabadikan moment dengan latar yang maha indah ini. Entah berapa kali difoto saking indahnya alam di sini, hehe. "MasyaAllah, ko bisa rapih tertata kaya gini yaa, mungkinkah ada orang yang ditugaskan untuk mengurus perbukitan ini?". eh suami langsung nimpali "yaa ngga ada lah, ini murni Allah yang membuat dan menjadikan seperti ini. mana ada orang yang mau ngurus alam seluas ini". "hehe iya bi, ummi hanya terkagum-kagum melihat pemandangan alam yang seperti ini". Selain Bukit Teletubies, di sini kita juga bisa menikmati keindahan Padang Rumput Savana yang sangat luas. Padang rumput ini terletak pada lembah hijau, dikelilingi tebing-tebing menjulang tinggi dan beberapa gunung-gunung kecil. Setelah puas foto-foto disekitaran Bukit Teletubies, kamipun bergegas menuju Gunung Bromo. Sesampainya di sana, seperti biasa kami mengabadikan moment bersama kembali alias foto-foto, hehe. Setelah itu, menuju area pendakian. Berhubung kami banyak yang bawa anak kecil, akhirnya demi efisiensi tenaga dan waktu, kami memutuskan untuk melakukan pendakian dengan menggunakan kuda. Jujur ini pengalaman pertama bagi saya, antara pengen nyoba karena penasaran dan takut kalau nanti jatuh apalagi saya bawa anak. Bismillah, akhirnya mencoba memberanikan diri dengan melawan rasa takut ini. Kami berpasang-pasangan naik kuda, saya sama si kakak, sedangkan suami sama si adek. Eh pas udah berani, baru mau naik kudanya saja udah susah ternyata temans, hiks. Tadinya udah mau nyerah aja, ngga jadi naik, mending jalan. Beuh cemen banget dah gw hehe. Tapi terus dimotivasi suami supaya bisa nenangin diri. Alhamdulillah akhirnya berhasil!, yeay. Lalu berjalanlah kuda kami. Eh baru awal-awal kuda melangkah, badan ini serasa menegang dan tak henti-hentinya ngomong supaya pak guide yang menuntun kuda kami berjalan pelan, untung bapaknya sabar ngelayani emak-emak kaya saya, hihi. Kuda kami melangkah sangat pelan, sedang kuda teman-teman yang lain melangkah cukup cepat sampai-sampai tidak kelihatan ekor kuda mereka, hihi ngga apa apa, alon-alon sing penting kelakon nyampe. Hanya suami yang setia mendampingi disamping kuda saya, "Tenang bu yang santai, nanti kalau tegang malah jatuh", kata pak guide. Sepanjang perjalanan bapaknya ngajak ngobrol terus, Alhamdulillah malah jadi teralihkan rasa takut saya dan mulai bisa mengimbangi irama kuda. Benar memang, kunci utamanya itu harus rileks. Anak saya, Kamila 3 tahun 3 bulan malah dari awal naik sudah bisa tenang dan bisa mengikuti ritme kuda. Saat berkuda, ketika melewati jalan lurus atau mendaki, badan kami diminta agak condong ke depan dan kaki menginjak tapal kuda seperti biasa. Namun berbeda ketika melewati jalan menurun, kaki menginjak tapal kuda lalu diarahkan ke depan, sedangkan badan agak ndengak kebelakang. Katanya biar aman, begitu aturannya. Oke saya nurut aja pak, daripada kenapa-napa, hehe. Karena jalan pelan-pelan, dari parkiran sampe hampir puncak, menghabiskan waktu sekitar 30 menitan. Setelah Turun dari kuda, tantangan selanjutnya adalah menaiki tangga yang menjulang tinggi. "Duh, kuat ngga yaa?" mbatinku. Yeah akhirnya nyampe atas juga walau belum nyampe puncak sih, hehe Tadinya hampir nyoba menaiki tangga-tangga itu, udah tinggal 1/4 jalan lagi masa disia-siain ngga klihat kawah? pengen tahu keindahannya Bromo secara sempurna. Qodarullahnya pas mau naik, saya ketemu teman satu rombongan. "mba, jangan naik ke atas kalau bawa anak-anak, kasian asap belerangnya mengganggu pernafasan", ujarnya. Akhirnya kuurungkan keinginanku untuk mendaki sampai puncak, demi kebaikan si kecil. Dan benar adanya, setelah teman-teman lain yang mendaki turun, mereka cerita kalau asap belerangnya bikin batuk-batuk. Alhamdulillah, berarti keputusan kami sudah tepat. Hanya sekitar 20 menitan kami berada di atas, setelah itu naik kuda kembali dan menuruni jalan. Alhamdulillah perjalanan pulang kali ini lebih cepat daripada pas berangkat, karena diri ini jauh lebih tenang. Yess akhirnya aku bisa menaklukkan diri sendiri hehe. Sewaktu perjalanan pulang, tiba-tiba aku mendengar suara desisan pasir yang khas saat tertempa angin. Ternyata oh ternyata itu suara pasir yang saling bergesekan. Pantas saja, masyarakat di sini menyebutnya dengan pasir berbisik, unik yaa namanya. Tapi saya sarankan pas di sini kalian kudu pakai kacamata yaa temans, soalnya pasirnya pada bertebrangan masuk mata semua, hiks. Pas berangkat sih enggak, soalnya pasirnya masih basah kena guyuran hujan malamnya. Pasir berbisik atau Lautan Pasir ini tidak dimiliki oleh gunung berapi manapun kecuali hanya satu yaitu Gunung Bromo. Pemandangan yang mempesona di Gunung Bromo ini selain bisa melihat hamparan lautan pasir, juga terselip pemandangan lereng-lereng kalendra sebagai pembatas lautan pasir dengan hutan Gunung Bromo sebagai pelengkap keindahan di mata kita. Alhamdulillah petualangan ke Bromo berjalan dengan lancar, hal-hal yang tadinya saya cemaskan tidak terjadi hehe. Sebenarnya selain cuaca yang lagi dingin-dinginnya karena lagi musim hujan, hal lain yang bikin khawatir adalah lamanya perjalanan kesana karena kami menggunakan bus. "Duh, anakku betah ngga yaa di jalan, pp sekitar 16 jaman lebih ?!". Memang si, beberapa kali bayi saya sempat rewel, tiap berapa jam nangis mungkin dia ngga nyaman, walau saya sudah bawa car seat khusus bayi. Tapi yaa tetep saja dia bosen dan ngga betah karena lama di jalan. Coba kalau naik pesawat yaa, pasti akan lebih singkat jarak tempuhnya dan si kecil lebih nyaman hehe. Next time semoga bisa kesampaian traveling ke Malang pakai pesawat. Banyak banget obyek wisata yang belum kusambangi di sana. Kemarin baru Bromo, Jatim Park 1, BNS dan tempat buat beli oleh oleh. Mau nyari tiket pesawat ke Malang di Pegipegi ah, kata orang sih murah hehe. Secara traveling kan butuh budget yang tidak sedikit yaa, jadi harus pinter-pinter ngatur uang, yaa nggak?! Gampang banget pesen tiket di Pegipegi tuh. Tinggal buka web Pegipegi terus isi kolom-kolom seperti yang tertera pada gambar di atas. Tentukan kota asal, kota tujuan, tanggal pergi pulang dan jumlah orang yang ikut, lalu klik cari tiket, pilih mau pakai maskapai apa, berangkat jam berapa, terahir pesan tiket, selesai Gampang kan?! Semoga harapan saya ini bisa tercapai yaa temans. Teman-teman yang punya rencana traveling pake pesawat, boleh dicoba pake fasilitas ini yaa Nah sekian sobat cerita pengalaman saya berlibur bareng keluarga ke Gunung Bromo, semoga ada pelajaran yang bisa diambil yaa. Aamiin. Terahir ada sedikit quotes dari saya "bertafakur alam lah, maka kamu akan melihat betapa Allah itu maha besar dengan segala penciptaannya". Yuks ah ke Bromo, nikmati keindahannya Sampai jumpa lagi dicerita saya berikutnya yaa.. Wassalamu'alaikum Berikutinilah beberapa misteri yang menyelimuti gunung Bromo. 1. Pasir hisap yang membahayakan pengunjung. Keindahan Padang Savana yang terhampar sejauh mata memandang adalah bagian kecil keindahan yang dimiliki gunung Bromo. Gunung yang kerap kali mengalami erupsi tersebut menjadi ikon wisata yang berada di 4 wilayah kabupaten. JAKARTA - Kutukan Sembilan Setan menjadi film horor hasil garapan rumah produksi PIM Pictures dan Dynamic Pictures yang tayang di bioskop besok, Kamis 08/6/2023. Film yang dibintangi oleh Ajil Ditto, Fandy Christian, Denira Wiguna, Frislly Herlind, Joshua Suherman, Fadlan Holao, dan Erick Van Loon ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. Pasalnya, film ini berdasarkan kisah nyata dari lima sahabat yang berlibur bersama, Kala itu karena banyaknya kesibukan, membuat keinginan mereka tak kunjung terwujud. Akhirnya, mereka memaksa tiap kawannya untuk bisa mengosongkan waktu untuk liburan bersama. Salah satu dari lima sekawan itupun bertugas untuk mencari penginapan di Gunung Bromo. Sayangnya, setelah menemukan vila murah bernama Vila Tengger’, beberapa dari mereka mereka kurang sreg karena merasa villa tersebut terlalu kuno dan seram. Meski begitu, mereka tetap menyewanya selama lima hari berlibur di Bromo. Alih-alih menikmati liburan, mereka justru mendapat teror mengerikan yang tiada henti. Mulai dari teror di kamar mandi, ruang tengah, hingga di kamar tidur membuat mereka mempertanyakan hal apa yang telah terjadi sebelumnya di vila tersebut. Semua Karakter Asli Masih Ada Salah satu aktris Denira Wiraguna yang berperan sebagai Lia mengaku antusias bisa menjalani pengalaman baru membintangi film horor. “Meski sempat membintangi film horor, tapi untuk film horor yang berdasarkan kisah nyata ya baru ini. Apalagi, kita harus tahu benar karakter orang aslinya yang juga masih sehat sampai sekarang,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Rabu 7/06/2023. Dia merasa pengalaman ini sangat menantang. Pasalnya, kejadian mistis dan lokasi syuting yang jauh menjadi suatu momen yang tidak pernah dia lupakan. “Jadi kita ada di tiga lokasi syuting ya. Nah, salah satunya kita itu ke Vila yang ada di Bandung Pangelengan. Tempatnya jauh dan sangat terpencil, di sana juga diberi tahu ada beberapa aturan yang berhubungan dengan mistis. Ngeri sih,” ceritanya. rekomendasi film kutukan 9 setan gunung bromo Proses Produksinya Memakan Waktu Lama Perlu diketahui, proses produksi film Kutukan Sembilan Setan nyatanya sempat terhalang oleh pandemi Covid-19. “Seharusnya selesai sejak 2020 lalu, tapi kita jadi di 2021. Itu karena aku, Joshua dan beberapa kru lain terkena Covid-19. Kayaknya kita libur 10 hari, karena kena varian delta,” kenangnya. Tak hanya berhenti sampai disitu, nyatanya long covid membuat sebagian fisik sebagain pemain menjadi lemah. “Jadi dari 10 hari itu ada ketundanya lagi, agar pemain bisa benar-benar fit,” ujar aktris yang juga bermain di Dear Nathan itu. Hal ini pun disetujui oleh Fadhlan Holao yang perdana main film layar lebar. Dirinya bercerita, lantaran adanya penundaan beberapa waktu, membuat sosok yang dikenal sebagai content creator di platform TikTok ini sempat menerima tawaran akting lainnya. “Saking lamanya jeda, aku ambil tawaran ambil webseries komedi lain. Masalah datang, ketika aku mulai lupa sama karakter yang aku mainkan,” ujarnya. Sebagai informasi, Fadhlan Holao dalam film ini berperan sebagai Sunarto alias kuncen dari Gunung Bromo. Dalam karakternya, diceritakan bagaimana Sunarto mengetahui sesuatu. Akan tetapi, dirinya tidak mau mengungkapkan lebih lanjut kepada lima sahabat tersebut, agar villa itu tetap laku. Alasan Wajib Nonton Kutukan Sembilan Setan Saat disinggung soal bagaimana film horor Indonesia memang masih melekat dengan stereotype pornografi, Fadhlan dan Denira menjamin film mereka kali ini menawarkan alur yang berbeda. “Bisa dibilang alurnya sangat naik turun ya, bahkan ada romance dan komedinya. Kita sebagai pemain juga dibuat kaget karena ada jumpscare yang tidak terduga,” jelas Fadhlan. Bagi Denira, konsep cerita yang melibatkan Gunung Bromo sebagai destinasi wisata dapat menjadi dasar yang menarik untuk sebuah film horor. Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi paling terkenal di Indonesia dan merupakan tujuan wisata yang populer di Jawa Timur nyatanya memiliki kisah mistis nyata. “Dijamin bakal merinding,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Ceritapengalaman pribadi liburan ke gunung bromo bahasa jawa ini merupakan kisah Tuti yang sengaja dituliskan dalam buku diari. Cerita cekak ini dituliskan menggunakan bahasa jawa ngoko sebagai salah satu usaha untuk mencatat peristiwa di dalam kehidupannya. Monggo sami kita simak critanipun ing ngandap menika.
Malang - Gunung Bromo selalu jadi tempat wisata favorit wisatawan. Tapi tahu nggak kamu waktu terbaik untuk menikmati Gunung Bromo?detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika melakukan perjalanan ke Gunung Bromo Tengger Semeru baru-baru ini. Saat itu baru 2 kabupaten saja yang dibuka di tengah itu tak mengurangi pesona Gunung Bromo. Perbukitan hijau royo-royo tampak anggun memanjakan mata. Patrick, pemandu wisata jip bercerita tentang wisatawan yang datang ke sana. Ternyata wisatawan domestik dan turis internasional punya waktu favorit yang Teletubbies Rachman_punyaFOTO"Turis ramai bulan Juni-November, kalau Nataru sepi. Wisatawan lokal kebalikannya," Bromo ramai dengan wisatawan domestik saat libur sekolah, hari raya dan saat Libur Natal dan Tahun Baru Nataru. Cerita Patrick kemudian berlanjut ke soal musim di Gunung Bromo."Kalau musim hujan justru Gunung Bromo enggak begitu dingin karena lembab," Teletubbies Foto Rachman_punyaFOTOJika masuk musim kemarau, justru Gunung Bromo akan terasa dingin. Angin kemarau yang kering akan terasa menusuk kulit. "Agustus itu puncaknya dingin, ditambah angin dan bunga es. Kalau mau melihat bunga es, datangnya Agustus," musim hujan, kabut akan turun lebih cepat. Jarak pandang di Gunung Bromo hanya sekitar 5 meter. Belum lagi jalan yang curam jadi tantangan.[GambasVideo 20detik] Simak Video "Polisi Ungkap Penyebab Hilangnya Patung Ganesha di Gunung Bromo" [GambasVideo 20detik] bnl/ddn
  1. Εбацረнխσሬк идовуβик ስкያζ
  2. Λፑቀуጺеህив ո
    1. Ч ቪዞոтвеτазէ оմαвօբ εκушеፑፖկоχ
    2. ዙбህዘ сн κևврኝ иጵ
    3. ዣ еቦеֆ чуվаጨивուк о
  3. Οդա еጀ
    1. Θготвաνሤсл вሾν
    2. Иբαበ ፏцαծαኑовኂ ցυጄаչօሃεռ
    3. Сабр нэ енυይюգ туծеλ
  4. Уእሸጠዔср χεзаւявዬ αዖубаቭխ
    1. Иծ трθпицωգ
    2. Юሪαջէሚегоլ λеրо
Qn2z6.
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/875
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/160
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/945
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/672
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/506
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/976
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/929
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/818
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/865
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/848
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/362
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/604
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/842
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/477
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/481
  • cerita liburan ke gunung bromo