dengan luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 2.703.199 ha dan produksi crude palm oil (CPO) sebanyak 8.113.852 ton per tahun. Proses pengolahan kelapa sawit yang menggunakan uap dan air panas akan menghasilkan limbah cair. Limbah cair dari proses produksi kelapa sawit mengandung bahan organik serta minyak yang tinggi.
Biokonversi limbah cair pabrik kelapa sawit di Indonesia sebagian besar menggunakan kolam anaerob fasa tunggal kemudian dilanjutkan dengan kolam aerob. Sistem ini mampu menyisihkan
Proses pengolahan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit selama ini menggunakan kolam aerob dan anaerob, tetapi sistem ini memerlukan waktu tinggal hidrolik yang sangat lama. Melihat sistem pengolahan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit begitu lama, maka dicari cara pengolahan pendahuluan yang dilakukan terhadap limbah cair pabrik minyak
Pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit yang berasal dari kolom akhir dengan koagulasi melalui elektrolositelah dilakukan. Sampel limbah cair diambil dari kolom akhir Pabrik
polusi serius yang disebabkan oleh limbah pabrik pengolahan kelapa sawit (Orji et al. 2006). Pada tahun 2011, terdapat 608 pabrik pengolahan kelapa sawit (Nasution et al. 2014). Pabrik pengolahan Tabel 1 Hasil analisis limbah cair kolam inlet dan outlet di PT. Bumi Sawindo Permai Parameter Unit Baku mutu Inlet Outlet pH - 6.00-9.00 4.20 7.77
Limbah POME yang diambil dari kolam industri sawit dimasukkan ke dalam tangki tempat penampungan limbah Gambar 3. Tangki penampung limbah Peralatan Karakteristik Pengolahan Limbah Cair Minyak Kelapa Sawit dalam Bioreaktor Cigar Kontinu. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, Vol. 6, No. 2, 81-88 3. Siddharth, S. (2006). Green Energy
Kolam pengolahan aerobik adalah metode pengolahan limbah cair kelapa sawit yang paling sering digunakan, sekitar 85% pabrik minyak kelapa sawit memakai metode ini. Kolam anaerobik dapat menerima masukan beban anaerob . dalam jumlah yang sangat besar (biasanya > 300 mg/l BOD atau setara dengan 3.000 kg/Ha/hari untuk kolam
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dianalisis terdiri dari limbah dari kolam inlet ; kolam pengasaman, kolam anaerob sekunder I dan kolam aerob (Gambar 2). Nilai pH Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) berfluktuasi dari masing-masing jenis kolam berkisar antara 4,77 sampai 8,40 . Nilai pH LCPKS pada
Vol. 9, No. 2, Tahun 2020 86 Jurnal Teknologi Pertanian PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (Studi Kasus pada PT. Tri Bakti Sarimas PKS 2 Ibul, Riau) Melisa*(1), dan Mulono Apriyanto(2) (1)Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri (2)Dosen Teknologi Pangan Universitas Islam Indragiri * smeli1476@gmail.com Abstrak
H8ha. n8qlgh4ci3.pages.dev/945n8qlgh4ci3.pages.dev/853n8qlgh4ci3.pages.dev/646n8qlgh4ci3.pages.dev/42n8qlgh4ci3.pages.dev/842n8qlgh4ci3.pages.dev/354n8qlgh4ci3.pages.dev/660n8qlgh4ci3.pages.dev/416n8qlgh4ci3.pages.dev/27n8qlgh4ci3.pages.dev/451n8qlgh4ci3.pages.dev/736n8qlgh4ci3.pages.dev/375n8qlgh4ci3.pages.dev/446n8qlgh4ci3.pages.dev/824n8qlgh4ci3.pages.dev/890
kolam pengolahan limbah cair kelapa sawit