Padahal lembaga internasional ini gaungnya sudah bergema di banyak negara, termasuk di Indonesia dan memberikan gaji yang kompetitif kepada para karyawan, termasuk saya. Menurut pimpinan saya, sikap demikian ini dipengaruhi oleh ajaran agamanya, yakni Kristen Calvinis, yang mengajarkan untuk memiliki etos kerja tinggi dan sikap asketis (zuhud).
Doa sebelum bekerja adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Rasulullah SAW. sendiri mengajarkan berbagai doa yang bisa dipanjatkan setiap pagi sebelum memulai ini menunjukkan betapa pentingnya berdoa sebelum memulai bekerja agar Allah memberkahi segala usaha yang kita blog post ini, kita akan membahas beberapa doa sebelum bekerja yang bisa dipanjatkan agar selalu mendapatkan berkah dari dari doa Ibnu Umar hingga doa dari ayat-ayat Alquran, semuanya akan diulas secara itu, kita juga akan membahas adab membaca doa sebelum bekerja di kantor dan sesudahnya, serta pentingnya menghindari syubhat dan menegakkan etika saat berangkat dan pulang menjalankan pekerjaan, kita harus senantiasa mengutamakan prinsip-prinsip syariat dan memegang teguh prinsip terkadang ada godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, namun dengan membaca doa sebelum bekerja, kita akan mendapatkan kekuatan dan keberanian untuk menghindari segala bentuk godaan itu, dengan membaca doa sebelum bekerja secara rutin, kita juga akan mendapatkan keutamaan berdoa dan meminta perlindungan pada Allah seorang muslim, kita harus selalu berusaha agar pekerjaan yang kita lakukan menjadi berkah dan bernilai pahala di mata Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu berdoa agar Allah senantiasa memberikan kelancaran dalam mencari kesempatan ini, kita juga akan membahas amalan kiai Ghofur yang bisa membantu kita dalam memperoleh rezeki yang hal tersebut akan diulas secara lengkap dalam blog post ini. Jadi, tetaplah bersama kami dan simak ulasan lengkapnya!Doa Sebelum Bekerja agar Selalu Berkah dari RasulullahDoa Ibnu UmarDoa Mengawali PagiDoa di Pagi HariDoa Sebelum Bekerja dari Ayat-ayat AlquranAl-Maidah – 114Ath-Thalaaq – 3Shaad – 35Doa Sebelum Bekerja dan Sesudah Bekerja PendekAdab Membaca Doa Sebelum Bekerja di Kantor dan SesudahnyaDiikuti dengan Bekerja yang Tekun dan Sungguh-SungguhTetap Memegang Prinsip-Prinsip SyariatMengutamakan Kejujuran dalam BekerjaMenghindari SyubhatMenegakkan Etika saat Berangkat dan Pulang BekerjaAlasan Membaca Doa Sebelum Beraktivitas Secara RutinMenjadikan Pekerjaan Berkah dan Bernilai PahalaMendapatkan Keutamaan BerdoaMeminta Perlindungan pada Allah Kiai Ghofur agar Rezeki LancarPenutupDoa Sebelum Bekerja agar Selalu Berkah dari RasulullahDalam kitab Ad-Du’a yang ditulis oleh Al-Tabrani, dijelaskan bahwa Ibnu Umar pernah melafalkan doa, yaitu untuk memohon agar dilancarkan Ibnu UmarDoa tersebut berbunyi sebagai berikutَّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَاAllahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da iz a’ Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rezeki yang baik lagi berkah. Ya allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau bahwa doa di atas dianjurkan untuk dibaca sekali sebelum berangkat bekerja untuk memohon kelancaran urusan dan rezeki kepada Allah itu, dalam karyanya yang berjudul Al-Adzkar, Imam an-Nawawi mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. saat mengawali kegiatan di pagi Mengawali PagiBerikut adalah bunyi doa tersebutاَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُAllāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu kami kembali,” HR. Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya.Karena diamalkan untuk memulai hari, doa di atas juga cocok dijadikan sebagai doa sebelum memulai aktivitas di doa singkat di atas, Imam an-Nawawi juga mengutip hadis riwayat Sayyidina Ibnu Mas’ud damam Sahih di Pagi HariSama halnya dengan doa sebelumnya, doa berikut ini juga diajarkan oleh Rasulullah saw. untuk dibacakan oleh umatnya di pagi hariأَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِAshbahnā wa ashbahal mulku lillāhi wal hamdu lillāhi, lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alā kulli syaiin qadīr. Rabbi, as’aluka khaira mā fī hādzihil lailata wa khaira mā badahā, wa aūdzu bika min syarri mā fī hādzihil lailata wa khaira mā badahā. Rabbi, aūdzu bika minal kasli wa sū’il kibari. Aūdzu bika min adzābin fin nāri wa adzābin dil dan kuasa Allah berpagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur,” Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 64.Dengan membaca doa-doa tersebut sebelum menjalankan aktivitas, semoga Allah Swt. dapat memudahkan jalan kita mencari rezeki dan menjaga keselamatan kita saat Sebelum Bekerja dari Ayat-ayat AlquranRasulullah saw. telah mengajarkan banyak doa kepada umatnya, termasuk doa-doa yang bisa kamu panjatkan sebelum melakukan berbagai aktivitas sebagaimana telah dibahas doa-doa yang diajarkan Rasulullah tersebut, ada juga doa-doa yang bersumber dari Alquran dan bisa kamu amalkan sebelum bekerja. Sebab, doa-doa tersebut insyaAllah dapat memudahkan kita dalam memperoleh rezeki atas kehendak Allah – 114Yang pertama adalah doa memohon rezeki yang berlimpah dari Alquran Surah al-Maidah ayat 114 berikut iniقَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَQāla īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīnArtinyaIsa putera Maryam berdoa “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama”.Ath-Thalaaq – 3Kedua, kamu juga bisa memanjatkan doa untuk memohon rezeki yang tidak disangka-sangka kepada Allah dengan membaca Alqurah Surah ath-Thalaaq ayat 3 berikut iniوَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًاWa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrāArtinyaDan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap – 35Selanjutnya, dalam Alquran Surah Shaad ayat 35 juga mengandung doa untuk meminta ampunan kepada Allah Swt. dan agar dibukakan pintu رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُQāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhābArtinyaIa berkata “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.Doa-doa pembuka rezeki di atas sangat cocok jika dijadikan doa sebelum bekerja. Sebab, doa-doa tersebut mengandung permohonan agar Allah Swt. memberikan karunia-Nya pada karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak doa-doa tersebut dalam berbagai urusan, termasuk memulai suatu semakin banyaknya doa yang kita panjatkan, kemungkinan Allah Swt. akan membalas dan menjawab doa tersebut pun akan semakin lupa juga untuk membarengi doa-doa yang kamu panjatkan tersebut dengan terus berikhtiar dalam segala Sebelum Bekerja dan Sesudah Bekerja PendekJika doa-doa di atas terlalu panjang, ada juga pilihan doa lainnya yang bisa kamu baca sebelum bekerja dan memulai aktivitas adalah doa sebelum bekerja yang pendek dan ringkas dalam bahasa Arab beserta latin dan artinyaاَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِيْ، وَوَسِّعْ خُلُقِيْ، وَطَيِّبْ لِيْ كَسَبِيْ، وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ، وَلاَتَذْهَبْ قَلْبِيْ إِلَى شَيْئٍ صَرَّفْتَهُ عَنِّيْAllaahummaghfir lii dzanbii, wa wassi’ khuluqii, wa thayyib lii kasabii, wa qanni’nii bimaa razaqtanii, wa laa tadz-hab qalbii ilaa syai-in sharraftahu Allah, ampunillah dosaku, perluaslah muliakanlah akhlakku, berilah untukku pekerjaan yang baik, jadikanlah aku puas menerima apapun yang Engkau karuniakan kepadaku, dan janganlah Engkau buat hatiku mengingat apapun yang telah Engkau palingkan dariku.” HR. Ibnu An-NajjarLalu, bagaimana doa yang dipanjatkan setelah selesai bekerja dan akan pulang ke rumah? Jika pekerjaan atau tugas telah usai, kamu bisa membaca doa sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i berikut iniاَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلّ اَوْ أُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ أَظْلَمَ اَوْ أَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ innii a’uudzubika an’adhilla, au’udholla, au’azilla, au’adzlama, au ajhala, au yujhala Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi” – HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah.Jika doa sebelum bekerja dibaca untuk memohon keberkahan dari pekerjaan yang kita lakukan, doa sesudah bekerja menyerukan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas nikmat keselamatan yang telah Ia berikan selama mengerjakan pekerjaan atau tugas bisa membaca doa tersebut tepat setelah jam kerja selesai, saat keluar dari kantor atau pun tempat kerja, dan saat akan naik kendaraan pulang ke Membaca Doa Sebelum Bekerja di Kantor dan SesudahnyaDalam melakukan segala hal, agama Islam mengajarkan umatnya untuk melaksanakannya sesuai adab atau etika yang baik. Begitu juga dengan untuk pekerjaan yang sifatnya haram tentu bukan suatu hal yang disukai oleh Allah Swt. Sebab, doa yang kamu panjatkan sebelum melakukan hal yang diharamkan tersebut tidak secara otomatis membuatnya menjadi dalam memanjatkan doa sebelum bekerja agar pekerjaan kita diberkahi oleh Allah Swt., kita juga meniatkan perbuatan tersebut secara ikhlas untuk Allah Ta’ seorang Muslim, kamu perlu memahami bahwa bekerja tidak hanya soal mencari uang dan keuntungan saja. Akan tetapi, ada nilai ibadah di dalamnya yang membuat Allah Swt. mewajibkan umatnya untuk bekerja, kamu bisa mencari nafkah dan menunaikan kewajiban-kewajiban lain sebagai umat Muslim, seperti infak, shodaqah, dan hal-hal di atas, melandasi pekerjaan dengan adab dan etika berikut ini juga penting supaya apa yang kamu kerjakan dapat menjadi sesuatu yang mulia di hadapan Allah dengan Bekerja yang Tekun dan Sungguh-SungguhSetelah membaca doa sebelum bekerja, bukan berarti kita bisa berleha-leha dan menyerahkan semuanya kepada Allah Swt. tanpa melakukan dalam bekerja juga merupakan suatu hal yang penting dan mendasar bagi umat Islam yang bekerja secara kita harus mematuhi kewajiban-kewajiban kita dalam bekerja, seperti menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu, tidak tanggung-tanggung dalam menuntaskan suatu tugas, dan tidak menunda-nunda diriwayatkan oleh Aisyah Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang jika melakukan pekerjaan dia itqan, yaitu menyempurnakan Memegang Prinsip-Prinsip SyariatTetap berpegang pada prinsip-prinsip syariat juga menjadi suatu hal yang penting bagi seorang umat hal ini, sebagai umat Muslim sudah seharusnya meningkatkan keimanan dan mempertahankan kehalalan pekerjaan yang selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariat, insyaAllah kita akan dijauhkan dari berbagai dosa dan harta yang kita peroleh akan menjadi lebih diingat bahwa mengikuti syariat Islam dalam hal ini bisa ditinjau dari sisi substansinya dan sisi substansi, pekerjaan tersebut seharusnya tidak menghasilkan barang-barang yang haram atau menyebarluaskan hal-hal yang fasad, seperti permusuhan dan secara penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan, misalnya menghindari maksiat saat Kejujuran dalam BekerjaDoa sebelum bekerja yang kamu panjatkan juga seharusnya diikuti dengan mengutamakan kejujuran dan amanah dalam menjalankan pekerjaan bahwa kita harus mempertanggungjawabkan pekerjaan kita baik di hadapan Allah Swt. maupun di hadapan manusia sebab itu, agar Allah Swt. meridai doa sebelum bekerja yang kita panjatkan, penting untuk menjaga apa yang dipercayakan serta amanah yang kita itu, dengan bekerja secara jujur dan amanah, jalan menuju kesuksesan pun akan semakin SyubhatSyubhat merujuk pada sesuatu yang masih diragukan keharaman atau kehalalannya, baik karena faktor eksternal maupun satu hal yang termasuk syubhat adalah pemberian dari pihak luar yang dianggap mengandung kepentingan khusus di luar pekerjaan secara lainnya adalah bekerja sama dengan pihak tertentu yang sudah dikenal dengan pelanggarannya terhadap syariat untuk menghindari syubhat juga pernah diberikan oleh Rasulullah saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim berikut iniفَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِFamanit taqasy syabuhhaatis mabraa lidiinihi wa irdhihiArtinyaBarangsiapa yang menghindari perkara yang syubhat samar-samar maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannyaMenegakkan Etika saat Berangkat dan Pulang BekerjaSelain tak lupa untuk membaca doa sebelum bekerja, seorang Muslim juga tak boleh lupa untuk mengucapkan salam kepada orang-orang yang ditinggalkan di bagi suami istri, dianjurkan agar suami mengecup kening istri sebelum berangkat bekerja sedangkan istri menyalami tangan tinggal sendiri, jangan lupa untuk mengunci jendela, pintu, serta pagar rumah sebelum bekerja. Matikan juga seluruh peralatan elektronik, termasuk AC, televisi, dan lampu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk menghemat energi itu, adab seorang Muslim saat akan pulang kerja adalah merapikan tempatnya bekerja dan tak lupa membuang sampah ke tempatnya, jika jangan lupa juga untuk memastikan barang-barang penting agar tidak tertinggal di tempat kerja. Ucapkan salam juga kepada rekan kerja sebelum meninggalkan tempat beberapa adab yang perlu kamu tegakkan saat menjalankan pekerjaan apa pun selain selalu ingat untuk membaca doa sebelum lah bahwa dalam Islam, akhlak atau etika yang diterapkan dalam bekerja merupakan suatu bentuk perwujudan dari iman kita sebagai jangan pernah meninggalkan adab-adab di atas meski kamu sudah berdoa dan memohon kelancaran pada Allah Membaca Doa Sebelum Beraktivitas Secara RutinSebagaimana kita ketahui, bekerja merupakan suatu hal yang lumrah untuk dilakukan baik bagi laki-laki maupun laki-laki yang sudah menikah dan berumah tangga, bekerja untuk menafkahi keluarganya bahkan merupakan suatu untuk bekerja sendiri juga tertuang dalam Alquran, salah satunya adalah dalam Surah A’raf ayat 10 yang berbunyiوَلَقَدْ مَكَّنَّٰكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَٰيِشَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَWa laqad makkannākum fil-arḍi wa ja’alnā lakum fīhā ma’āyisy, qalīlam mā tasykurụnArtinyaSesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu itu dalam Alquran Surah al-Jum’ah ayat 10 juga tertulis firman Allah Swt. agar umat-Nya tidak enggan untuk bekerja karena Ia telah menjadikan bumi sebagai tempat yang mudah untuk mencari apa alasan yang mendasari kita untuk tidak lupa memanjatkan doa sebelum bekerja atau melakukan kegiatan lainnya?Menjadikan Pekerjaan Berkah dan Bernilai PahalaAgar pekerjaan yang dilakukan bukan hanya menghasilkan uang, tetapi juga bernilai pahala dan menjadi berkah, umat Islam juga dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah Swt. dalam melakukan satu bentuk mengingat Allah Swt. adalah dengan berdoa, misalnya membaca doa sebelum bekerja seperti yang sudah diberitahu di Rasulullah saw. pun menganjurkan umatnya untuk tidak lupa membaca doa setiap akan dan selesai melakukan suatu apa pun, termasuk Keutamaan BerdoaSebagaimana kita ketahui, salah satu hal penting bagi seorang muslim adalah doa. Apalagi sebagai manusia biasa, kita tak punya kuasa apapun sehingga wajib bagi kita untuk memohon kepada Yang Maha membaca doa juga telah tertulis di Alquran serta hadis. Salah satunya ada pada Alquran Surah Fathir ayat 15 yang berbunyiيَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُYā ayyuhan-nāsu antumul-fuqarā`u ilallāh, wallāhu huwal-ganiyyul-ḥamīArtinyaHai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha kitab tafsirnya, Ibnu Katsir rahimahumullah menjelaskan mengenai ayat di atas bahwa seluruh makhluk hidup sangat bergantung pada Allah Swt. dalam setiap apa yang dilakukannya. Bahkan dalam diam sekali pun mereka membutuhkan Allah Ta’ doa sebelum bekerja tentunya bukan lah sebuah pengecualian. Kita juga perlu memohon kepada Allah agar pekerjaan yang kita lakukan menjadi berkah dan Allah Swt. juga telah berfirman dalam Alquran bahwa orang-orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya merupakan kaum yang sombong dan akan menerima balasannya di neraka tentu sebagai seorang hamba, kita harus meminta kepada Allah melalui doa-doa yang baik sebelum menjalankan aktivitas, termasuk bagaimana pun kita hanya lah manusia biasa yang membutuhkan zat Yang Maha Kuasa dalam menjalankan apa Perlindungan pada Allah sebelum berangkat kerja juga dimaksudkan untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dari segala bentuk keburukan yang mungkin terjadi dalam perjalanan berangkat atau pulang hal-hal buruk pun bukan tidak mungkin terjadi di dalam proses menjalani pekerjaan itu sendiri. Hal ini semakin menegaskan pentingnya doa sebelum bekerja bagi kaum karena itu, sebagai hamba yang tidak punya kuasa apa pun, sudah sepantasnya kita memohon kepada Allah Swt. atas selalu mengingat Allah dan berdoa kepadanya, kita juga akan merasa selalu aman saat menjalankan aktivitas, baik di kantor, di lapangan, dan bahkan saat bekerja di rumah Kiai Ghofur agar Rezeki LancarSelain membaca doa sebelum bekerja, ada juga amalan-amalan lain yang bisa kamu tunaikan agar dilancarkan rezeki oleh Allah salah satu ceramahnya, KH Abdul Ghofur yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, membagikan pengetahuan terkait tiga amalan yang dapat memperlancar yang pertama adalah membaca zikir Subhanallahi wabihamdihi setiap selesai salat Ashar. Sebaiknya, kita membaca zikir ini 100 dianjurkan juga untuk membaca zikir Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil adzim sebanyak 100 kali setiap kali selesai salat terakhir adalah mengamalkan zikir Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil adzim, Astaghfirullah. Zikir tersebut hendaknya diamalkan sebanyak 100 kali sebelum melaksanakan salat yang terakhir tersebut, Kiai Ghofur menambahkan, dapat juga dilakukan setelah salah Subuh. Akan tetapi, yang paling utama adalah membacanya sebelum menunaikan salat itu, memperbanyak istighfar juga menjadi kunci bagi umat Islam yang mengamalkan doa sebelum bekerja dan ingin melancarkan ini disebutkan oleh KH Abdul Hamid yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Husna menjelaskan bahwa salah satu resep memperlancar rezeki adalah dengan menghindari perbuatan-perbuatan dosa dan mengurangi dosa yang telah dilakukan dengan memperbanyak Alquran Surah Nuh ayat 10 juga ditegaskan oleh Allah Swt. bahwa sebagai manusia kita hendaknya selalu mohon ampun ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًاFa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārāArtinyaMaka aku katakan kepada mereka Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,Ayat di atas menegaskan bahwa Allah Swt. akan membalas dengan mengirimkan rezeki dan memperbanyak harta bagi mereka yang selalu menundukkan kepala dan memohon ampun Abdul Hamid juga mengingatkan agar umat manusia seharusnya selalu berbaik sangka kepada Allah Swt. jika doa yang selalu dipanjatkan belum terwujud dalam waktu dekat. Sebab, Ia lah yang tahu kapan waktu terbaik untuk mengabulkan suatu dunia kerja, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk senantiasa mengandalkan doa dalam segala sebelum bekerja menjadi salah satu doa yang sering dipanjatkan oleh banyak orang sebelum memulai aktivitasnya di pagi hari. Melalui blog post ini, semoga kita semua dapat mengambil manfaat dan keberkahan dari doa sebelum bekerja yang telah diajarkan oleh Rasulullah artikel ini, kita telah membahas berbagai doa sebelum bekerja yang dapat dipanjatkan setiap pagi. Mulai dari doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw., doa dari ayat-ayat Alquran, hingga doa pendek yang mudah itu, kita juga membahas mengenai adab membaca doa sebelum bekerja di kantor dan bagaimana kita dapat menghindari perbuatan yang menyimpang dari prinsip-prinsip menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dan dinamis, kita perlu menegakkan etika yang baik, mengutamakan kejujuran, serta menghindari segala bentuk perilaku yang membaca doa sebelum bekerja, kita diharapkan mampu memperoleh keberkahan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan dan menghadirkan nilai-nilai positif dalam lingkungan melalui amalan Kiai Ghofur, kita juga dapat meminta perlindungan pada Allah Swt. dan mendapatkan keberkahan dalam hal tekun dan sungguh-sungguh dalam bekerja serta selalu mengandalkan doa sebelum bekerja, kita yakin dapat mencapai kesuksesan dalam dunia kerja dan kehidupan kita secara artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kita semua.

Adabeberapa pilihan bacaan dzikir yang bisa kita jadikan amalan beserta keutamaannya masing-masing. Kalimat-kalimat tersebut adalah: Lafal Dzikir 1 سُبْحَانَ اللَّهِ ووَبِحَمْدِه Subhaanallaahi wa bihamdih. Maha Suci Allah, aku memujiNya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Lafal Dzikir 2 (Dua Kalimat Yang Ringan Di Lisan, Berat Di Timbangan)

TANTANGAN HARI KE-294 TANTANGANGURUSIANA Manusia hidup dengan membawa sifat-sifat kodratnya yang diantaranya adalah memiliki hasrat untuk hidup sukses dan sejahtera dengan harta yang berkecukupan serta terjamin sampai ke anak hingga cucu maupun cicit yang merupakan keturunannya. Kiat sukses yang terpenting dalam ajaran agama Islam adalah dengan cara berdoa dan berikhtiar. Berdoa adalah upaya yang dilakukan dengan cara mendekatkan diri dan merayu’ Allah supaya lebih bermurah hati dalam Memperlancar Rezeki seorang hamba yang taat dan selalu menyeratkan Allah dalam setiap hal yang ia kerjakan. Contohnya adalah dengan cara menegakkan ibadah-ibadah wajib serta mendirikan amalan-amalan sunnah seperti sholat sunah, puasa sunah, dzikir, dan amalan-amalan lainnya. Sedangkan berikhtiar adalah bentuk upaya yang melibatkan hal-hal duniawi seperti dengan mendirikan usaha, berdagang, bekerja atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan imbalan atau keuntungan sekaligus turut membantu atau mempermudah urusan orang lain dengan usaha yang kita lakukan. Jenis ikhtiar yang seperti ini sangat dianjurkan dalam agama Islam, bekerja yang seperti ini bahkan dikategorikan sebagai ibadah yang juga merupakan suatu kemuliaan bagi para pemeluknya yang dengan ikhlas bekerja mengharapkan keridhaan Allah SWT. Namun begitu, tidak semua pekerjaan mulia di mata Allah. Pekerjaan yang diridhai oleh Allah adalah pekerjaan yang dilandasi oleh adab dan etika tertentu, Diniatkan Ikhlas Karena Allah SWT Lillahi Ta’ala Tidak hanya ibadah yang harus diniatkan semata-mata karena mengharap ridha dari Allah SWT, akan tetapi dalam bekerja juga harus meluruskan niat yang hanya boleh ditujukan semata-mata untuk ridha Allah SWT. Artinya kita memahami bahwa bekerja tidak melulu soal mencari kegiatan, uang dan keuntungan tapi lebih daripada itu, adalah kewajiban seorang manusia kepada Allah SWT untuk bekerja, untuk mencari nafkah, serta untuk menunaikan kewajiban-kewajiban Islam yang lainnya. Bekerja Dengan Tekun Dan Sungguh-Sungguh Totalitas dalam bekerja sangatlah penting dan menjadi hal yang mendasar, karena dari sini terlihat seberapa profesional kita dalam melakukan pekerjaan. Esensi dari bekerja adalah bagaimana kita memenuhi kewajiban-kewajiban kita dalam pekerjaan yang kita lakukan seperti kehadiran yang tepat pada waktunya, menyelesaikan dan menuntaskan pekerjaan yang kita tanggung, tidak menunda-nunda terlebih mengabaikan pekerjaan yang kita tanggung. Mengutamakan Kejujuran Dan Amanah Dalam Bekerja Setiap pekerjaan yang kita lakukan pastinya butuh pertanggungjawaban baik dihadapan Allah SWT maupun di hadapan manusia. Oleh karena itu menjaga keridhan Allah dan kepercayaan konsumen atau klien sangatlah penting karena kesuksesan kita juga bergantung dari kepuasan dan kepercayaan mereka dengan cara menjadi pekerja yang jujur dan amanah. Memahami Dan Menerapkan Etika Sebagai Seorang Muslim Islam adalah agama yang memiliki etika dan adab yang sangat menjunjung tinggi kesopanan maupun kehormatan seseorang. Dalam bekerja, etika sangat penting dilakukan agar dalam bekerja kita mencerminkan seorang muslim yang santun dalam berbagai hal mulai dari tutur kata dalam memilih bahasa saat berbicara, bertegur sapa, berpakaian, berinteraksi bergaul dengan rekan. Etika ataupun akhlak yang diterapkan dalam pekerjaan merupakan suatu perwujudan dari kesempurnaan iman seorang mu’min. Tetap Memegang Teguh Prinsip-Prinsip Syariah Selain menjaga etika atau akhlak, seroang muslim juga wajib untuk tetap memegang teguh prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang digelutinya. Semakin pesatnya kemajuan jaman, prinsip-prinsip syarah dalam bekerja memang akan semakin sulit karena berkaitan dengan kemajuan, keuntungan dan penghasilan lebih dari pekerjaan yang kita lakukan namun hal ini menjadi tantangan bagi iman seorang pekerja supaya senantiasa meningkatkan keimanan dan mempertahankan kehalalan suatu pekerjaan serta meninggalkan hal-hal yang haram. Menjaga Ukhuwah Islamiyah Persaingan dalam pekerjaan pasti bisa saja terjadi namun perlu diingat ukhuwah islamiyah antara sesama muslim adalah wajib hukumnya untuk senantiasa kita jaga dan pererat. Hal-hal yang sekiranya akan menimbulkan ketidak harmonisan atau bahkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin harus dihindari agar Islam tetap satu dan sesama Muslim tetap memiliki hubungan silaturahmi yang baik. bekerjalebihbaikdanbenar belajarsepanjanghayat
Semarang Suarajabarsatu. com - Agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah yang digelar di Lapangan Pan
AGAMA Islam sangat menganjurkan kepada penganutnya untuk bergerak dan berkarya selama hayat masih di kandung badan. Rasulullah SAW memberikan ultimatum agar umatnya senantiasa berusaha dan berhati-hati ketika waktu luang. Artinya, umat Islam dituntut memahami dengan baik prinsip etos kerja dalam Islam. Waktu kosong bisa menjadi ladang subur bagi setan untuk menanamkan kemungkaran. Dengan demikian, bekerja adalah jalan lain untuk membendung kejahatan. Dengan kata lain, orang yang bekerja keras hakikatnya sedang merintis jalan kemuliaan. BACA JUGA Pekerjaan Terbaik adalah Bertani, Benarkah? Di tengah merebaknya wabah Covid-19, banyak kesulitan yang datang melanda. Tak sedikit kini orang sulit mencari nafkah, mengalami PHK, bangkrut, hingga bertambahlah pengangguran-pengangguran baru. Namun, kondisi ini tak boleh kita jadikan alasan untuk berputus asa, apalagi sampai bermalas-malasan dalam bekerja dan berusaha. Berjuang, berusaha, dan bekerja merupakan suatu keniscayaan dalam hidup, baik dikala keadaan susah maupun senang. Menurut Ibnu Atsir, bekerja adalah termasuk bagian dari sunnah para nabi. Nabi Zakaria as. berprofesi tukang kayu. Nabi Daud as. membuat baju besi dan menjualnya sendiri. Bahkan sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah, Nabi Daud itu tidak akan makan kecuali dari hasil jerit payahnya sendiri. Siapa yang tidak mengenal Nabi Allah Daud as.? Selain seorang nabi, beliau telah diberi oleh Allah swt. kekuasaan dan harta yang melimpah. Meski demikian, beliau tidak pernah merasa gengsi untuk bekerja dengan tangannya sendiri guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau tidak mengajarkan berpangku tangan dan mengharap belas kasih dari orang lain atau dari umat yang dipimpinnya. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Sungguh salah seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada ia meminta kepada orang lain, baik orang itu memberinya atau menolaknya. HR. Bukhari dan Muslim Imam Abu al-Qasim al-Husain bin Mufaddal bin Muhammad al-Isfihani 502 atau lebih kita kenal dengan Raghib Isfihani dalam karyanya Mu’jam al-Mufradat Li Al-Fadz al-Qur’an mengatakan, “Barang siapa yang tidak mau berusaha dan bekerja, maka nilai kemanusiaannya telah rusak bahkan kebinatangannya, dan menjadi orang yang telah mati.” Dalam konteks kehidupan sehari-hari dapat kita ambil contoh. Misalnya, masyarakat lebih mengapresiasi tukang sayur keliling yang mampu menghidupi dirinya secara mandiri daripada meminta-minta dan menjadi pengangguran. Allah telah mengajarkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk mencari rezeki di siang hari, dan pada malam harinya digunakan untuk beristirahat mengumpulkan tenaga agar bisa bekerja kembali pada esok harinya. Allah berfirman, “Dan kami telah menjadikan malam sebagai pakaian waktu istirhat. Dan menjadikan siang sebagai penghidupan bekerja.” QS. An-Naba 10-11 Bermalas-malasan merupakan salah satu sifat yang dimiliki setan. Setan akan selalu berusaha membisikkan kepada manusia agar meninggalkan usaha dan ikhtiar. Setan akan meniupkan rasa malas pada diri manusia agar berhenti berusaha, cukup menunggu takdir Allah datang. Padahal rezeki tidak akan pernah datang tanpa adanya kerja keras. Orang yang dengan gigih bekerja keras, mencari rezeki dari memeras keringat dan makan dari hasil kerja kerasnya, maka hal itu lebih baik dari makan hasil yang diperoleh dari harta warisan atau pemberian orang lain. Orang yang istiqamah bergerak dan bekerja menandakan keimanan yang bersangkutan dalam kondisi aktif dan dinamis. Sebaliknya, bagi mereka yang bermalas-malasan atau gemar berpangku tangan, menandakan bahwa dirinya sedang dilanda impotensi keimanan. Allah SWT berfirman, “Dan katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu perihal yang telah kamu kerjakan.” QS. At-Taubah 105 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan.” QS. Al-Ankabut 17 Dengan berdasarkan ayat ini maka menjadi jelas bahwa rezeki memang harus diusahakan, bukan ditunggu datang sendiri. Di dalam ayat yang lain, Allah secara tegas menyatakan bahwa cara mendapatkan rezeki adalah dengan bekerja. Dalam kitab Syu’abul Iman hal 124, Imam Nawawi menyebutkan 4 prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah. Keempat prinsip etos kerja itu harus dimiliki oleh kaum yang beriman, yaitu Bekerja dengan cara yang halal Thalab Ad-Dunya Halalan. Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain Ta’affufan An Al-Mas’alah. Bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga Sa’yan Ala Iyalihi Bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga Ta’atthufan Ala Jarihi. BACA JUGA Jangan Mengeluh jika Lelah Bekerja Dengan mengetahui 4 prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah SAW kita dapat melihat bahwa kemulian suatu pekerjaan tidak dapat dinilai dari jenisnya. Setelah memenuhi empat prinsip di atas, nilai suatu pekerjaan akan diukur dari kualitas niat Shahihatun Fi An-Niyat dan pelaksanaannya Shahihatun Fi At-Tahshil. Inilah pekerjaan yang bernilai ibadah dan kelak akan mengantarkan pelakunya ke pintu surga. Dalam beberapa hadisnya, nabi menjelaskan bahwa orang yang bekerja keras akan mendapatkan berbagai kemuliaan. Orang yang bekerja keras mencari nafkah, Allah akan mengampuni dosanya. Orang yang bekerja keras mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya akan dimasukkan golongan Sabilillah, dan kelak di akhirat akan datang dengan wajah laksana bulan purnama. [] SUMBER BINCANGSYARIAH
Yuklangsung simak saja ulasanyya dibawah ini. 1. Berzakat. Setiap rezeki yang kamu dapatkan ada hak orang miskin yang tidak mampu bekerja sepertimu sebesar 2,5% dan wajib kamu salurkan. Secara teori, ketika kamu mendapatkan rezeki maka kamu dipercaya oleh Allah untuk menyalurkan rezeki kepada makhlukNYA yang lain.
loading...Sebelum memulai aktivitas ke luar rumah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaum muslim agar mendapat pahala luar biasa dari Allah Subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/ist Ketika memulai aktivitas pagi, setelah shalat subuh kita biasanya langsung bergegas untuk pergi bekerja. Padahal ada amalan yang bila dilakukan oleh muslim dan muslimah akan mendapatkan pahala amal yang luar biasa dari Allah Ta'ala. Seperti yang Allah Ta'ala firmankanمَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman , maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." QS an-Nahl 97 Baca Juga Untuk itu,sebelum memulai aktivitas ke luar rumah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaum muslim agar mendapat pahala ini. Dikutip dari buku "Ensiklopedi Amalan Muslim" yang diterjemahkan dari kitab 'Amalul Muslim fii al-Yaumi wa al-Lailah' karya Syaikh Asyraf bin Abdul Masqud, dijelaskan ada tiga amalan yang hendaknya dilakukan kaum muslim bila hendak keluar untuk bekerja, yakni 1. Berwudhu sebelum beraktivitasPada saat akan beraktifitas bekerja, sudah barang tentu kita akan bertemu dengan orang lain. Hal yang cukup penting dilakukan sebelum beraktifitas adalah berwudhulah terlebih itu sunnahnya dilakukan di rumah, karena hal itu cukup mudah dilakukan daripada di masjid. Apabila kita mendengar azan, maka akan mudah sekali masuk ke masjid dan melaksanakan shalat sunnah. Kita juga akan mendapatkan keutamaan salat di masjid, itu yang pertama. Juga akan mendapatkan keutamaan awal waktu, ini nomor kedua, dan ketiganya akan mendapatkan keutamaan shalat Melaksanakan shalat DhuhaApabila telah berwudhu lalu setelah itu melanjutkan dengan shalat dua rakaat setelah wudhu, maka waktu itu merupakan waktu shalat yang dianjurkan. Banyak hadis yang mendorong kita untuk melaksanakannya, di antaranya;Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu "Kekasihku Rasulullah SAW berwasiat kepadaku dengan tiga perkara; dengan puasa tiga hari pada setiap bulan, dengan shalat dhuha dua rakaat, dan dengan salat witir sebelum tidur."Beberapa ulama salaf banyak yang telah meriwayatkan tentang salat Dhuha ini. Soal jumlah rakaat shalat Dhuha bebas melakukan berapa banyak rakaat yang shalat Dhuha, biasanya setelah terbit matahari dan tingginya kira-kira satu tombak sampai tergelincir. Yang paling utama adalah seperempat siang sekitar jam 9 pagi, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis terdahulu yang berkata ,"Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika hari mulai panas."3. Meng-qadha shalat malam pada waktu siang hari bagi orang yang luput dari shalat malamDari Aisyah Radhiyallahu'anha berkata "Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam jika menyukai shalat sunnah, maka ia melakukannya terus menerus, ketika ia ketiduran atau karena sakit sehingga beliau tidak bisa salat malam, maka beliau shalat dua belas rakaat pada siang harinya."Waktu untuk meng-qadha-nya itu dari waktu shalat subuh sampai sebelum waktu salat Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang ketiduran salat malam atau luput dari membaca Al-Qur'an, maka bacalah di waktu salat subuh sampai salat dzuhur, maka ia akan dicatat, seolah-olah ia membacanya pada malam hari."Dalam Nailul Authar disebutkan, hadis tersebut merupakan dalil diisyaratkan untuk melakukan shalat malam, dan juga pensyara'an pelaksanaan ketika luput karena tertidur atau karena udzur. Bahwasannya yang mengerjakan shalat ini pada waktu di antara salat subuh sampai shhalat dzuhur adalah orang yang melakukannya ketika yang dimaksud di sini adalah" wirid dari Al-Qur'an, dan dikatakan yang dimaksud bukanlah yang siapkan dari shalat malam. Baca Juga Wallahu A'lam wid

Padahalantara keduanya ibarat dua sisi mata uang yang selalu beriringan. Tidak ada yang harus dipertentangkan, malah harus disinergikan. KH Aziz Manshur tampil sebagai pembicara tunggal di kegiatan Pengajian Selapanan yang ajeg diselenggarakan aktifis di kepengurusan MWC NU Sumobito Jombang Jawa Timur, Sabtu malam (27/9).

CEO Notes Maret 2017 Makna Ikhlas Dalam Bekerja ​ Assalamualaikum Wr. Wb Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Tetapi perlu kita ketahui saudaraku, bahwa bekerja juga perlu untuk dilandasi dengan keikhlasan. Ya, Ikhlas, suatu kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sebuah kata yang singkat namun sangat besar maknanya. Sebuah kata yang juga dimaknai dalam Agama Islam apabila seandainya seseorang terhilang darinya, maka akan berakibat fatal bagi kehidupannya. Bekerja di Yayasan harus dilandasi dengan kerja ikhlas. Ikhlas mengabdi, memberikan jasa kita agar Yayasan senantiasa dapat terus ada dan mampu melayani Negeri. Makna kerja ikhlas disini adalah kerja hati. Seseorang yang kerja keras dan kerja cerdas belum tentu mampu bekerja ikhlas. Maka dari itu, kita juga harus melatih diri kita untuk bekerja ikhlas, supaya hari-hari penuh dengan ibadah. Saudaraku, tentunya kita semua sepakat bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa . Kita sebagai manusia, seringkali terlupa untuk memaknai kata ikhlas dalam bekerja. Dengan terlupakannya makna ikhlas tersebut akan beriringan dengan munculnya rasa pamrih saat bekerja. Rasa pamrih merupakan lawan kata dari ikhlas. Ketika rasa pamrih mulai muncul, maka akan muncul pula berbagai pertanyaan dalam diri. Apa yang Yayasan ini berikan kepada kita? Selalu mengharapkan balas jasa dari apa yang dikerjakan. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah sebaliknya, bertanyalah pada diri kita sendiri. Apa yang sudah kita kerjakan bagi Yayasan? Sudah maksimalkah usaha kita dalam bekerja di Yayasan? Muncul rasa malu didalam diri karena belum merasa memberikan jasa yang besar bagi Yayasan. Saudaraku, adanya rasa pamrih dalam diri kita merupakan penghambat terbesar dalam bekerja. Tidak disiplin, banyak mengeluh, malas dan tidak bekerja dengan maksimal merupakan buah pahit yang dihasilkan dari rasa pamrih. Memang tak mudah untuk dapat mengimplementasikan ikhlas pada semua yang kita kerjakan, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Jiwa keikhlasan membuat orang bekerja tanpa pamrih. Dengan kerja tanpa pamrih, seseorang akan mengeluarkan energinya dengan maksimal tanpa berpikir terlebih dahulu apa yang akan ia dapatkan dari hasil kerjanya. Mental bekerja keras tanpa harus disuruh terlebih dahulu inilah yang perlu kita serap dari energi ikhlas yang memancar. Jika kita bekerja dengan ikhlas, maka energi kreatif yang bisa kita berikan tidak akan pernah habis. Inovasi dan kreativitas itu seakan terus mengalir karena memang tidak dibatasi oleh pamrih apapun. Rasa ikhlas harus senantiasa ada bukan hanya pada awal bekerja dan ketika bekerja, bahkan pada saat kita harus mengestafetkan posisi kita pun harus dibarengi dengan keikhlasan. Karena masa memberikan jasa kita sudah berakhir, jasa kita adalah waktu kita bekerja. Generasi selanjutnya yaitu pengganti kita juga akan memberikan jasanya kepada Yayasan ini. Dengan rasa ikhlas yang tertanam dalam diri, menjadikan jasa selama kita bekerja memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terhadap Yayasan dan masyarakat banyak. Wassalamualaikum Dwi S. Purnomo Post navigation Dalamal-Qur'an, kata yang semakna dengan bekerja adalah 'amala (عمل) . Kata itu selalu disebut beriringan dengan amana (آمن) artinya beriman. Dengan merujuk kepada Al-Qur'an, kita jadi tahu bahwa bekerja bukan hanya penting dalam Islam, tetapi juga perwujudan langsung dari keimanan terhadap Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw. Kebanyakan orang bermimpi untuk bekerja sesuai dengan hobi mereka. Dengan harapan, mereka bisa menjalani segala tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Namun, tidak semua orang beruntung bisa dibayar atas hobi yang ia miliki. Beberapa orang justru merasa terjebak karena harus mejalani rutinitas di luar apa yang mereka senangi. Tak jarang waktu yang digunakan untuk berjibaku di kantor justru lebih menyita ketimbang untuk mengembangkan apa yang disuka. Menggunakan waktu libur untuk menjalani hobi bahkan mencuri-curi waktu luang di sela kerja kadang juga dilakukan. Dan masa-masa ini yang selalu membuatmu risau kenapa tidak menyerah saja dan mulai dari awal lagi memperjuangkan hobi. Apakah pekerjaan harus selalu berbanding lurus dengan hobi? Rasanya tidak perlu dipaksakan juga. Banyak orang yang bisa sukses menjalani keduanya berbarengan. Beberapa alasan ini akan membuatmu tetap nyaman pergi ngantor sambil menyelami hobi yang berbeda bidang. 1. Mendapat teman lebih banyakBerkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi sama memang menyenangkan. Saling bertukar informasi, pengalaman, bahkan ilmu baru bisa dilakukan. Tanpa harus merogoh dompet dan menguras waktu, bergabung dengan komunitas hobi bisa menjadi pilihan untuk mengasah hobimu secara mereka yang tergabung dalam komunitas hobi berasal dari latar belakang yang beragam. Bergabung dengan komunitas juga bisa menambah jaringan pertemanan. Kamu jadi punya banyak pilihan teman untuk diajak jalan-jalan. Dan siapa yang tahu dari sekian banyak anggota komunitas itu, ada salah satu yang ternyata nyantol sama kamu dan berujung di Kesempatan mencari tambahan penghasilanSelama ini penghasilan utamamu hanyalah dari pekerjaan tetapmu. Namun, tak jarang uangmu malah sudah tandas di tengah bulan. Ingin coba berdagang untuk mencari tambahan, tapi tak yakin dengan kemampuan marketingmu yang tak coba jadikan hobimu sebagai ladang tambahan. Hobi yang dilakoni secara serius bisa juga mendatangkan uang. Kamu bisa ngamen di kafe bagi yang memiliki hobi nyanyi atau mengirimkan tulisan atau hasil jepretanmu pada media. Biasanya mereka juga memberikan honor bagi pekerja lepas. Dengan ini kamu juga akan lebih semangat menekuni Produktifitas bertambahSebagai pegawai, rutinitas di kantor yang melelahkan akan membuatmu memilih langsung tidur saat tiba di rumah. Bermalas-malasan saat libur datang juga menjadi pilihanmu sebagai balas dendam letihmu selama seminggu. Namun, kelamaan kebiasaan ini tidak baik juga. Masih banyak hal yang bisa dilakukan dibanding ­leyeh-leyeh di kasur hobi akan menjadikanmu lebih bersemangat sepulang kerja. Karena itu saatnya kamu berselancar di dunia maya mencari referensi hobimu atau sekadar mengobrol di grup media sosial komunitas. Di akhir pekan, saatnya mengeksekusi segala ide yang sudah terkumpul. Seharian di kamar pun tak masalah kalau ternyata bisa menyelesaikan 3 karya DIYmu kan. Atau berkumpul bersama band-mu untuk menyelesaikan lagu ciptaanmu. 4. Menghindari kejenuhanKejenuhan bisa datang karena keberulangan aktivitas setiap harinya. Apalagi bagi kamu yang memiliki tipa pekerjaan statis yang hanya mengutak-atik satu hal saja. Namun, siapa bilang menjadikan hobi sebagai pekerjaan akan selalu menyenangkan. Rasa jenuh dengan kegiatan yang itu-itu saja tetap akan membuat hobi sebagai sampingan pekerjaan membuatmu memiliki pilihan kegiatan yang lebih variatif. Hobi yang dilakukan pada akhir pekan bisa menjadi stimulan yang baik untuk mengawali pekerjaan di hari Senin. 5. Lebih banyak ilmu dan pengalaman yang didapatMenggali ilmu tidak berhenti dengan ritual wisuda kan? Atau hanya karena saat ini pekerjaanmu sebagai guru, maka bukan berarti apa yang kamu baca hanya sekadar berita tentang belajar akan dimiliki kalau kita menyukai apa yang kita pelajari. Maka mempelajari segala yang berhubungan dengan hobi pastinya lebih membuatmu bergairah. Dengan ini, kamu akan punya pengetahuan di samping apa yang kamu geluti setiap harinya. Belum lagi berbagai pengalaman yang sudah kamu alami. Hal ini pasti menjadi bekal yang berarti bagi kehidupanmu kelak. Siapa yang tahu hobimu bisa berkembang dan jadi penghasilan utamamu justru saat kamu memasuki masa-masa pensiun. Semua cerita ini juga bisa menjadi dongeng yang menarik bagi anak cucu kita kelak. Menjadi orang tua dengan segudang pengalaman tentunya akan membuat anak lebih Menjalani pekerjaan di luar hobimu tidak selamanya buruk. Bahkan malah mendatangkan beberapa keuntungan tanpa kita sadari sebelumnya. Selama kita bisa mengatur diri dan waktu yang kita miliki dengan baik, tak perlu risau untuk menjalani keduanya. Fokus pada pekerjaan selama di kantor dan di luar itu, kamu masih bisa melakukan hobimu dengan leluasa. Dan yang pasti tetap ingat untuk selalu menjaga tubuhmu tetap prima. Jangan memaksakan kalau badanmu sudah mulai protes ya. Intinya, lakukanlah apa yang membuatmu tetap bahagia. Dan jangan lupa selalu ucapkan terima kasih pada Tuhan atas bakat dan kemampuan yang kamu miliki saat ini. Selamat berbahagia dan jangan lupa bersyukur setiap harinya. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
\n \nbekerja harus selalu beriringan dengan amalan
Amalsaleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki oleh setiap muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga serta kekal didalamnya. tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Ayat Al-Qur'an dan Hadits Tentang Etos Kerja.

Ingat ketika Anda sahur dan berbuka puasa, Anda sedang mengisi energi Anda. Namun, bukan berarti porsi makanan yang Anda ambil harus berlebihan. Untuk sahur, makanlah secukupnya, karena makan berlebihan akan membuat Anda malah mengantuk dan lemas. Bekerja selama bulan puasa selalu memiki kenikmatan dan juga tantangan tersendiri. Karena disaat bulan puasa inilah, ita suka mengeluh ataupun lemas saat bekerja. Namun jangan khawatir, berikut adalah 7 tips untuk Tetap Semangat Bekerja selama Bulan Puasa 1. Niat Miliki niat untuk bekerja dengan semangat dan tetap optimal. Meski tantangan di bulan puasa bertambah dengan harus kewajiban agama, seperti menahan lapar, menahan nafsu, dan lainnya, pastikan kamu tetap memiliki niat untuk bekerja dengan semangat. Ketika kamu sudah memiliki niat, tips-tips berikutnya akan dapat kamu praktikkan dengan mudah. 2. Porsi makan saat sahur yang cukup Ingat ketika Anda sahur dan berbuka puasa, Anda sedang mengisi energi Anda. Namun, bukan berarti porsi makanan yang Anda ambil harus berlebihan. Untuk sahur, makanlah secukupnya, karena makan berlebihan akan membuat Anda malah mengantuk dan lemas. Pilih menu-menu yang seimbang, dalam artian mengandung karbohidrat, protein, dan serat. Terutama makanan yang mengandung serat akan dapat membantu menahan rasa lapar. Perbanyaklah konsumsi sayur dan buah. 3. Atur jam tidur Ada dua jadwal tidur yang perlu kamu atur. Pertama adalah saat malam, jika kamu punya kebiasaan tidur larut malam, lebih baik kamu hindari di bulan puasa ini. Cobalah tidur lebih awal karena kamu akan bangun lebih awal dari bulan-bulan lainnya. Kedua adalah saat setelah sahur dan salat subuh. Ada baiknya kalau Anda tidak melanjutkan tidur, karena bisa-bisa Anda malah merasa tidak segar ketika terbangun. Lebih baik Anda mengisi waktu dengan berolahraga atau refreshing. Jika waktu kerja Anda di pagi hari, seperti jam 7-9, berangkatlah segera. Poin penting dari bulan puasa adalah ibadah yang rutin dan tidak bolong. Jika sebelumnya kamu sulit untuk beribadah secara rutin, ini adalah bulan yang tepat untuk kamu memperbaiki ritme beribadah. Terakhir, lakukan dengan ikhlas kegiatan beribadah ini. 4. Selingi kerja Anda agar tidak bosan dan tidak lemas Di bulan puasa ini, manfaatkan jam istirahat makan siang untuk dengan aktivitas-aktivitas yang menyegarkan diri Anda. Kegiatan seperti olahraga, dapat membuat Anda merasa segar dan relaks. Atau cobalah berjalan-jalan di lingkungan kantor, dan sesekali ngobrol dengan rekan sekantor. Jika kantor Anda memiliki fasilitas seperti bermain billiard, menonton tv, bermain video game, manfaatkanlah untuk refereshing. Bisa juga Anda mengisinya dengan tidur siang, selama 20-30 menit. Dengan begitu Anda akan merasa segar dan siap bekerja kembali. 5. Hindari kafein di bulan puasa Kafein di hari biasa mungkin dapat memberi Anda kesegaran, terutama saat mengantuk. Namun di bulan puasa, hindari mengonsumsi kafein di saat buka puasa dan sahur, karena dapat melukai lambung Anda dan membuat Anda sakit, jadi pastikan bekerja selama bulan puasa tidak mengkonsumsi kafein pada saat sahur. 6. Jaga kesehatan tubuhmu Anda pemilik tubuh Anda sendiri, kenali kapasitas tubuhmu sendiri. Hindari makanan yang tidak menyehatkanmu, kegiatan yang tidak mendukung produktivitasmu, dan lainnya. Jika badanmu sehat, maka pekerjaan apapun dapat kamu lalui dan kamu dapat berkontribusi maksimal. 7. Rutin beribadah Poin penting dari bulan puasa adalah ibadah yang rutin dan tidak bolong. Jika sebelumnya kamu sulit untuk beribadah secara rutin, ini adalah bulan yang tepat untuk kamu memperbaiki ritme beribadah. Terakhir, lakukan dengan ikhlas kegiatan beribadah links Kursus bahasa Inggris

Lebihjauh Presiden mengatakan bahwa aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerjasama untuk membangun Indonesia yang kokoh. Selain toleran dan saling pengertian, juga harus terus bersinergi dan bekerja sama, menjaga sikap umatnya masing-masing. "Dan bekerjasama untuk meningkatkan saling pengertian antaragama, antaretnis dan antarstatus sosial," ujar Presiden.
—Niat menjadi hal yang penting dalam setiap langkah seorang mukmin. Dalam setiap aktivitasnya, seorang mukmin wajib mengorientasikan niatnya kepada Allah SWT. Sebab hanya Allah yang dapat memberikan balasan kebaikan dari setiap amal yang dikerjakan. Menurut Habib Novel Alaydrus di antara amal yang dikerjakan seorang mukmin dengan tujuan karena Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan amal tersebut berharap mendapatkan ridha Allah, mendapatkan cinta Rasulullah SAW, berharap surga dan juga selamat dari siksa api neraka. Karenanya meluruskan niat harus dilakukan seorang mukmin dalam setiap perbuatan, termasuk dalam bekerja. Habib Novel menjelaskan dalam bekerja seorang mukmin harus berniat untuk ibadah karena Allah. Seorang mukmin yang dalam bekerja berniat semata-mata karena Allah, mencari pahala dan sarana mendatangkan rezeki dari Allah akan hidup jauh lebih berkah, bahagia, dan tenang. Pimpinan Majelis Ar Raudhah itu menurutkan orang seperti tersebut hanya akan berharap balasan rezeki dan pahala dari Allah. “Kalau cari pahala dari Allah, kerja sebagai sarana mendatangkan rezeki dari Allah, gaji tak cair kamu akan tenang-tenang saja. Sekarang akidah kita rusak, kita merasa bahwa rezeki itu karena usaha dan kerja kita. Rezeki itu mutlak urusan Allah, ketika sudah berusaha sudah berjuang hasilnya terserah Allah jangan batasi rezekimu dengan angka yang diberikan perusahaan. Kalau sudah bekerja, yakin Allah ngasih. Caranya terserah Allah. Karena itu niat mukmin harus kuat,” tutur Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, sebagaimana dikutip dari Harian Republika. Menurut Habib Novel banyak orang yang berkeyakinan rezeki yang diperoleh karena sebab hasil usahanya sendiri. Sementara mengesampingkan iman yakni bahwa hanya Allah lah yang memberikan rezeki. Karenanya menurut Habib Novel orang yang tidak mengutamakan Allah dalam niatnya bekerja akan mengalami kekecewaan bahkan depresi saat mendapati upah yang diperoleh dari tempatnya bekerja tidak sesuai dengan harapannya. Bahkan kendati memperoleh materi berlimpah, menurut Habib Novel orang tersebut akan tetap merasa kurang dan susah dalam hidupnya karena tidak menggantungkan segala sesuatu pada Allah SWT. Sebalikanya orang yang meniatkan segala amal karena Allah akan dicukupi keberkahan. Bahkan dalam bekerja, orang tersebut sudah sangat merasa beruntung sebelum memperoleh upah materi, sebab menyadari bahwa setiap pekerjaan yang digelutinya untuk memberi nafkah keluarga merupakan ibadah berniali pahala sekaligus penghapus dosa. “Sehingga berangakat itu tidak berpikir angka, yang dipikir itu langkahku dapat pahala, langkahku menghapus dosa, langkahku menuju surga,” katanya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari jalur Umar bin Khattab RA عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ عنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang di dia maksudkan. Siapa yang hijrah karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasulnya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya maka hijrahnya karena yang dia tuju itu. HR Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut menerangkan bagaimana pentingnya mengorientasikan niat karena Allah termasuk dalam hal bekerja. Meniatkan bekerja hanya untuk memperoleh upah atau gaji semata maka yang diperoleh hanya sebatas materi. Namun ketika pekerjaan tersebut diniatkan untuk mencari ridho Allah, maka Allah pun akan memberikan kemudahan dan mencukupi segala kebutuhan orang tersebut. Selain itu orang yang memiliki tujuan Allah dalam pekerjaannya tak akan merasa khawatir kehilangan jabatan, berkurangnya penghasilan atau upah. Sebab menurut Habib Novel dalam hatinya sudah dipenuhi dengan kenikmatan dan rasa syukur kepada Allah. Sebab itu, Habib Novel pun mengajak jamaah untuk kembali merenung, mengoreksi niat dalam bekerja. “Yang membuat orang itu disebut miskin kalau dia butuh kepada selain Allah, kalau sudah tidak butuh selain pada Allah maka dia kaya. Allah itu Mahapemurah, yang penting menunjukkan kita butuh kepada Allah. Sementara kita menunjukan bahwa kita tak butuh sama Allah, merasa mampu dengan usaha kita, maka Allah buat pusing sejadi-jadinya,” katanya. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Penanganankesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan supaya kesejahteraan sosial bisa terselamatkan. Senin, 23 Mei 2022 WIB E-paper Media Indonesia Hari Ini

loading...Dalam satu hadis disebutkan bahwa bekerja mencari rezeki yang halal dengan tangan sendiri adalah penggugur dosa. Foto/dok jomwaqafdotcom Bekerja mencari nafkah merupkan ibadah yang sangat mulia. Islam menggolongkannya sebagai salah satu Jihad Fii Sabilillah. Dalam satu hadis disebutkan bahwa bekerja mencari rezeki yang halal adalah penggugur Abu Hurairah berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda 'Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan salat, puasa, haji dan juga umrah." Sahabat bertanya, "Apa yang bisa menghapuskannya wahai Rasulullah?". Beliau menjawab, "Semangat dalam mencari rezeki". HR at-Thabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath I/38 Baca Juga Dari Ka'ab bin Umrah berkata, "Ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Orang itu sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat lalu berkata, 'Ya Rasulullah, andaikata bekerja seperti dia dapat digolongkan Fii Sabilillah, alangkah baiknya.' Lalu Rasulullah bersabda, 'Jika ia bekerja untuk mengidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah Fii Sabilillah; Jika ia bekerja untuk membela kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah Fii Sabilillah; dan jika ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu adalah Fii Sabilillah..." HR at-ThabraniDai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Rikza Maulan mengatakan, muslim yang bekerja dengan kesungguhan dan ikhlas karena Allah akan mendapat ganjaran sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Untuk mewujudkan nilai-nilai ibadah dalam bekerja, setiap muslim wajib mengetahui adab dan etikanya. Berikut Adab dan Etika Bekerja dalam Islam1. Bekerja dengan Ikhlas karena AllahIni merupakan hal terpenting bagi seorang yang bekerja. Artinya ketika bekerja, niat utamanya adalah karena Allah. Setiap muslim harus sadar bahwa bekerja adalah kewajiban dari Allah yang harus dilakukan setiap hamba. Ia harus sadar bahwa memberi nafkah kepada diri dan keluarga adalah kewajiban. Ia pun mengetahui, bahwa hanya dengan bekerjalah ia dapat menunaikan kewajiban-kewajiban Islam yang lainnya seperti zakat, infak dan sedekah. Dalam menjalani pekerjaannya dianjurkan untuk memulainya dengan dzikir kepada Itqon, Tekun dan Sungguh-sungguh Dalam BekerjaImplementasi dari keikhlasan dalam bekerja adalah itqon profesional dalam pekerjaannya. Ia sadar bahwa kehadiran tepat pada waktunya, menyelesaikan kewajibannya secara tuntas, tidak menunda-nunda pekerjaan, tidak mengabaikan pekerjaan, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari esensi bekerja itu sendiri. Dalam satu hadis riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan menyempurnakan pekerjaannya." HR at-Thabrani3. Jujur dan AmanahAdab yang tak kalah pentingnya ketika bekerja adalah jujur dan amanah. Pada hakikatnya pekerjaan yang dilakukannya merupakan amanah, baik secara duniawi dari atasannya atau pemilik usaha, maupun secara duniawi dari Allah akan dimintai pertanggung jawaban atas pekerjaannya. Implementasi jujur dan amanah dalam bekerja di antaranya tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya, tidak curang, objektif dalam menilai. Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan janji bagi orang yang jujur dan amanah akan masuk ke dalam surga bersama para shiddiqin dan syuhada'. Dalam hadits riwayat Imam Turmudzi, dari Abu Said Al-Khudri, beliau berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Pebisnis yang jujur lagi dipercaya anamah akan bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada."4. Menjaga Etika Sebagai Seorang Muslim Bekerja juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seorang muslim, seperti etika berbicara, menegur, berpakaian, bergaul, makan, minum, berhadapan dengan customer, rapat, dan sebagainya. Bahkan akhlak atau etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mukmin. Dalam sebuah hadis, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya." HR at-Turmudzi. Dalam bekerja, seorang mukmin dituntut untuk bertutur kata yang sopan, bersikap yang bijak, makan dan minum sesuai dengan tuntunan Islam. Berhadapan dengan kustomer dengan baik, rapat juga dengan sikap yang terpuji dan sebagainya. Bahkan dalam hadis lain, Nabi menggambarkan bahwa terdapat dua sifat yang tidak mungkin terkumpul dalam diri seorang mu'min, yaitu bakhil dan akhlak yang buruk. HR at-Turmudzi5. Tidak Melanggar Prinsip-prinsip SyariahAspek lain dalam etika bekerja adalah tidak melanggar prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaannya. Dari substansi dari pekerjaannya, seperti memproduksi barang yang haram, menyebarluaskan kefasadan seperti pornografi dan permusuhan, riba, risywah. Kedua dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan, seperti tidak menutup aurat, ikhtilat antara laki-laki dengan perempuan, membuat fitnah dalam persaingan dan sebagainya. Pelanggaran-pelanggaran terhadap prinsip syariah, selain mengakibatkan dosa dan menjadi tidak berkahnya harta, juga dapat menghilangkan pahala amal saleh kita dalam bekerja. Allah berfirman "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlal kepada Rasul-Nya dan janganlah kalian membatalkan amal perbuatan/pekerjaan kalian.." QS Muhammad 336. Menghindari SyubhatDalam bekerja terkadang seseorang dihadapkan dengan adanya syubhat atau sesuatu yang meragukan dan samar antara kehalalan dengan keharamannya. Seperti unsur-unsur pemberian dari pihak luar, yang terdapat indikasi adanya satu kepentingan terntentu. Atau seperti bekerja sama dengan pihak-pihak yang secara umum diketahui kezaliman atau pelanggarannya terhadap syariah. Dan syubhat semacam ini dapat berasal dari internal maupun eksternal. Karena itu, kita diminta hati-hati dalam kesyubhatan ini. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, "Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan..." HR. Muslim7. Menjaga Ukhuwah IslamiyahAspek lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah masalah ukhuwah islamiyah antara sesama muslim. Jangan sampai dalam bekerja atau berusaha melahirkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin. Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri mengemukakan tentang hal yang bersifat prefentif agar tidak merusak ukhuwah Islamiyah di kalangan kaum muslimin. Beliau mengemukakan, "Dan janganlah kalian menjual barang yang sudah dijual kepada saudara kalian." HR. Muslim. Karena jika terjadi kontradiktif dari hadits di atas, tentu akan merenggangkan juga ukhuwah Islamiyah diantara mereka; saling curiga, su'uzhon. Karena masalah pekerjaan atau bisnis yang menghasilkan uang, akan sangat sensitif bagi palakunya. Kaum Anshar dan Muhajirin yang secara sifat, karakter, background dan pola pandangnya sangat berbeda telah memberikan contoh sangat positif bagi kita; yaitu ukhuwah islamiyah. Salah seorang sahabat Anshar bahkan mengatakan kepada Muhajirin, jika kamu mau, saya akan bagi dua seluruh kekayaan saya; rumah, harta, kendaraan, bahkan yang sangat pribadipun direlakan, yaitu istri. Hal ini terjadi lantaran ukhuwah antara mereka yang demikian kokohnya. Baca Juga Wallahu A'lamrhs

\n \n bekerja harus selalu beriringan dengan amalan
5K2SyLv.
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/424
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/559
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/33
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/46
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/151
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/314
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/513
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/905
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/579
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/412
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/788
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/71
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/558
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/216
  • n8qlgh4ci3.pages.dev/736
  • bekerja harus selalu beriringan dengan amalan